​Datangi Dewan, Guru Honorer di Kediri Tuntut Kesejahteraan dan Legalitas

​Datangi Dewan, Guru Honorer di Kediri Tuntut Kesejahteraan dan Legalitas Panji Waluyo, Korlap Forum Guru Honorer SD se-Kabupaten Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Perwakilan Guru Honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer SD se-Kabupaten Kediri mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Kediri, Selasa (4/2). Mereka datang untuk memenuhi undangan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri.

Panji Waluyo, guru honorer di SDN Karangtengah 3, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri yang ditunjuk sebagai korlap berharap upah guru honorer mestinya sesuai UMK. Tapi kenyataannya, guru honorer hanya diberi upah Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu per bulan, tergantung sekolah masing-masing.

Menurut Panji, jumlah guru honorer di Kabupaten Kediri ada 10.273 orang. Mereka terdiri dari guru honorer dari TK sampai SMA.

"Intinya, kami menuntut kesejahteraan dan legalitas. Selama ini SK kami hanya dari Kepala Sekolah. Kami berharap bisa menerima SK langsung dari Bupati," kata Panji.

Hal senada disampaikan oleh Indra Yudiarto. Guru SDN Muneng 2, Kecamatan Purwoasri ini mengaku sudah mengabdi 13 tahun sebagai guru honorer sebagai guru olahraga dan operator. 

"Kami berharap kepada Pemkab Kediri agar mau memikirkan kesejahteraan dan legalitas para guru honorer," kata Indra yang berijazah S1 jurusan Olahraga ini.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri, Taufik Chavifudin, S.E., M.M. mengatakan bahwa komisinya sebenarnya sudah beberapa kali memfasilitasi para guru honorer. "Bahkan para guru honorer pernah kami ajak ke Jakarta ke KemenPAN-RB," kata Taufik Chavifudin usai RDP.

"Kami senang-senang saja ikut memperjuangkan tuntutan para guru honorer itu. Cuma kembali ke kemampuan keuangan daerah. Kalau keuangan mencukupi, tentu bisa dibayar sesuai UMK, begitu pula sebaliknya," tandasnya. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO