​Ning Lia Komunikasi Politik dengan Ketua Partai Nasdem Surabaya

​Ning Lia Komunikasi Politik dengan Ketua Partai Nasdem Surabaya Ning Lia bersama Ketua DPD Partai NasDem Surabaya Robert Simangunsong dan KH. Masykur Hasyim bersilaturahim dengan tokoh Madura, H. Ali Badri di kediaman kawasan Bendul Merisi, Wonokromo, Surabaya. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawali) Surabaya, Lia Istifhama terlihat bersama ketua DPD Partai Nasdem Kota Surabaya, Robert Simangunsong. 

Aktivis perempuan yang dikenal dengan latar belakang Nahdliyin tersebut, menegaskan bahwa kebersamaannya sama sekali tidak ada kaitan dengan rekom partai pimpinan Surya Paloh tersebut.

"Soal rekom sama sekali bukan wewenang dan kapasitas saya untuk berbicara hal itu. Saya sedang membangun proses ta'aruf, silaturahmi. Jujur saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan sosok pemimpin partai, yaitu Pak Robert, yang sangat humble dan bijak dalam bertutur kata. Ini sangat penting dan saya tidak ingin mencederai suatu proses silaturahmi dengan kepentingan yang sifatnya hanya bersifat mengejar jabatan politis tertentu," terang perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu, Jumat (24/1).

Terkait Irjen Pol. Machfud Arifin yang dikenal dekat dengan tokoh Madura Haji Ali Badri dan diisukan santer telah mengantongi rekom Nasdem, Lia turut angkat bicara tentang kesannya pada mantan Kapolda Jatim tersebut.

"Secara personal, saya lihat beliau sosok yang bisa menggabungkan kekuatan pilpres kemarin. Ini memang harus diakui dan diapresiasi karena hal yang bijak ketika menggabungkan dua kekuatan yang sebelumnya berbeda. Saya dulu pernah satu forum sebagai narasumber dalam acara RKIH. Kebetulan ketua RKIH adalah mas Erwin (Erwin Silitonga) yang juga kader Nasdem," cerita Lia.

Terkait soal penjaringan bakal cawali dan wawali Surabaya dari Partai NasDem, Lia menjelaskan Nasdem membuka penjaringan konteksnya bacawali. "Sedangkan memang dari awal sejatinya saya arahnya adalah wakil (bacawawali). Saya sendiri di PDIP, mengambilnya untuk wakil. Saya sih melakukan langkah politis karena logika saja, karena siapa yang maju sebagai wali kota, harus mengantongi minimal 10 kursi," pungkasnya. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO