SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menawarkan berbagai peluang kerja sama bidang ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia yang dapat dilakukan dengan Amerika Serikat. Hal ini penting dilakukan, dalam rangka memperluas pangsa pasar dan semakin memperkenalkan produk Jawa Timur di Amerika Serikat (AS) serta menguatkan SDM Jawa Timur.
Tawaran tersebut disampaikan Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim saat menerima kunjungan Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, D.C. – Amerika Serikat, Iwan Freddy Hari Susanto, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/1).
BACA JUGA:
- Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
- Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
- Lagi, Siswa Jatim Terbanyak Nasional Lolos SNBP, Khofifah: On The Right Track
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
“Beliau sebelumnya telah mengikuti rakor dubes seluruh dunia. Dan sebagai arek asli Jatim beliau menyampaikan bahwa ada ruang cukup luas untuk produk-produk dari Jatim agar bisa semakin dikenalkan di pasar Amerika,” terang Khofifah.
Khofifah menjelaskan, beberapa produk yang berpotensi untuk dikerjasamakan yaitu footwear atau alas kaki, tekstil dan produk tekstil (TPT), furniture dan perhiasan. Khusus untuk furniture dan perhiasan memang harus diperluas pangsa pasarnya karena termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur. Sedangkan, untuk produk minapolitan adalah udang.
“Potensi-potensi yang memungkinkan bisa diluaskan pasarnya di Amerika akan menjadi pintu baru bagi perluasan produktifitas produk-produk asal Jatim. Karenanya, saya harap kita akan bisa memaksimalkan koordinasi agar secara faktual perluasan market di Amerika bisa dilakukan,” tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Khofifah juga menawarkan kerja sama di bidang pendidikan dengan pemerintah Amerika Serikat. Salah satunya, dalam bentuk beasiswa apa saja yang bisa menaikkan ketrampilan atau skill. Ataupun berupa vocational training dan pertukaran pelajar (student exchange). Hal ini penting, untuk bisa meningkatkan SDM Jatim sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim.