​Gubernur Khofifah Usulkan Insentif Ekonomi untuk Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor

​Gubernur Khofifah Usulkan Insentif Ekonomi untuk Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan ke industri alas kaki dan industri peralatan rumah tangga yang ketiganya berbasis padat karya dan berorientasi ekspor di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Selasa (19/11/2019). foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa berupaya agar industri padat karya berorientasi eksport di Jawa Timur bisa terus ditumbuhkembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Pihaknya terus melakukan upaya agar industri padat karya berorientasi ekspor tidak akan melakukan relokasi atau bahkan terjadi capital flight.

Karenanya, melakukan kunjungan ke dua industri alas kaki dan industri peralatan rumah tangga yang ketiganya berbasis padat karya dan berorientasi ekspor di wilayah Kabupaten Sidoarjo, sehari jelang penetapan UMK tahun 2020, Selasa (19/11/2019).

Kunjungan ke tiga titik industri padat karya itu dilakukan untuk menyerap informasi serta mendapatkan masukan guna menjaga agar sektor industri yang membuka luas lapangan kerja bisa tetap survive dan berkembang serta karyawannya terpenuhi kesejahteraannya .

Titik industri padat karya yang dikunjungi adalah PT. Ecco Indonesia di Jl. Raya Bligo No. 17, Bendung Sidoarjo, PT. Rajapaksi Adyaperkasa di Jl. Raya Candi No. 20, Sidoarjo dan juga PT Maspion di kawasan Aloha Sidoarjo.

Kepada para pimpinan perusahaan tersebut, Gubernur meminta agar mereka terus meningkatkan produksinya sehingga bisa menjadikan Jatim semakin bisa bersaing dan terdepan. Selain itu, Gubernur juga meminta agar perusahaan-perusahaan ini terus beroperasi di Jatim dan tidak berpindah ke provinsi ataupun negara lain.

"Saya berharap perusahaan ini bisa terus beroperasi di Jatim, dan jangan sampai pindah ke negara atau ke provinsi lain. Serta jika terdapat kendala, Pemprov siap mendengarkan dan mencarikan solusi terbaiknya, secara bersama-sama sesuai regulasi yang berlaku," ucap .

Hasil peninjauan ke industri padat karya berorientasi ekspor yang dilakukan ternyata banyak masukan dan informasi yang didapatkan . Misalnya industri alas kaki kini sedang tertekan lantaran adanya penurunan pangsa pasar dunia. Sementara impor sepatu jadi tidak dibatasi sehingga menekan produk lokal.

"Jawa Timur diharapkan pemerintah pusat bisa mengoptimalkan ekspor terutama di industri alas kaki. Maka saya datang di dua titik industri alas kaki, yang satu 100 persen produknya diekspor dan yang satu dulu 70 persen produknya diekspor. Namun hari ini pangsa pasarnya yang semula ke Eropa ternyata mengalami penurunan agak signifikan," kata .

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO