​Peringati Kesaktian Pancasila, Bupati Tegaskan Tak Ada Embrio PKI di Madiun

​Peringati Kesaktian Pancasila, Bupati Tegaskan Tak Ada Embrio PKI di Madiun Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama Forkopimda berfoto dengan latar belakang Monumen Kresek.

Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, G30S/ selalu diperingati setiap tanggal 30 September. Selain itu, setiap 1 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang jasa tujuh Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa ini.

Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini mengatakan, bukanlah kampungnya dan nenek moyang warga tidak pernah ada yang berasal dari .

Sederet tokoh-tokoh seperti Musso, Amir Sjariffudin, Soemarsono dan lainnya bukanlah orang asli . Menurutnya, hanya dijadikan tempat aksi kekejaman . "Di tidak pernah ada embrio . Di hanya menjadi pusat aksi para ," jelasnya.

Dawami menambahkan, rencananya akan dibangun monumen Lubang Yudo yang menjadi tempat eksekusi tawanan . Lokasinya sekitar 800 km dari Monumen Kresek. "Tempatnya sekitar 800 km dari sini. Insyaa Allah nanti akan kita bangun monumen Lubang Yudo, sekarang sudah dalam perencanaan dan akan segera dibangun," imbuhnya.

Upacara peringatan Kesaktian Pancasila diikuti sekitar 500 peserta terdiri dari muspida, muspika, pelajar, pesilat serta keluarga korban

Hadir pula Forkopimda Kabupaten di antaranya Kapolres AKBP Ruruh Wicaksono, Dandim 0803 Letnan Kolonel Czi Nur Alam Sucipto, Kajari Sugeng Sumarsono, dan Ketua DPRD Kabupaten Feri Sudarsono.

Usai upacara, Bupati mengajak para peserta upacara melihat patung dan relief yang menggambarkan kekejaman pada waktu itu. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Melanggar PPKM Darurat, Warung/Resto di Kota Madiun Bisa Ditutup Selama 3 Hari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO