​Haul Akbar Pendiri Muslimat NU, Dr. Syekh Muhammad Ismail: Perempuan Sangat Mulia Menurut Islam

​Haul Akbar Pendiri Muslimat NU, Dr. Syekh Muhammad Ismail: Perempuan Sangat Mulia Menurut Islam Haul Akbar Pendiri Muslimat NU menjadi momen istimewa karena kehadiran ulama dari Mekkah Dr. Syekh Muhammad Ismail dan Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penyelenggaraan Haul Akbar Pendiri NU dan Kajian Inspirasi 1441 yang dilaksanakan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (22/9), berlangsung secara khidmat. Sebanyak lebih 5.000 orang NU menghadiri haul akbar tersebut.

Haul akbar tersebut menjadi momen istimewa bagi NU karena menghadirkan Ulama dari Mekkah Dr. Syekh Muhammad Ismail, dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) NU yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Dalam ceramah agamanya, Ulama dari Mekkah Dr. Syekh Muhammad Ismail menekankan kemuliaan perempuan di menurut Islam, menurut Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Seorang perempuan bisa memikul tanggung jawab lebih besar dari pria. Allah memuliakan perempuan muslim.

“Ridho atau kerelaan dari kedua orang tua. Ridho ibu di atas ayah. Berbakti kepada Ibu 3 kali lipat dibanding kepada Ayah,” jelasnya.

Sementara itu, Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim meminta NU meningkatkan progresivitas dakwah melaui bidang ekonomi agar tidak ada lagi perempuan dan warga yang terjerat rentenir. NU perlu mengasah kembali semangat juang, keteladanan para pendiri muslimat NU khususnya Kyai Wahab Hasbullah yang sejak 1924 telah menggagas Nahdlatut tujjar (bangkitnya para pedagang).

“Kita semua punya harapan bahwa ibu-ibu NU dapat mewujudkan komitmen untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan jeratan renternir melalui koperasi dan program perkreditan rakyat yang lebih luas jangkauannya,” jelas Mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi.

Dakwah melalui penguatan program ekonomi ini, lanjutnya, perlu lebih progresif seiring dengan program arus ekonomi baru yang digagas Wakil Presiden Terpilih Kyai Ma’ruf Amin. Karena itu NU terus belajar dan mengikhtiarkan hal tersebut. Mengenai gagasan program tersebut telah ada fatwa MUI tentang Financial Technology (Fintech). Fintech ini bisa menjadi penguatan dakwah Bil Maal yang harus dilakukan NU. Sebagai implementasinya, nanti akan diluncurkan aplikasi e-commerce NU Insya Allah bulan Nopember pada Rakernas NU.

“Saat Rakernas NU, Insya Allah kita akan meluncurkan aplikasi e-commerce NU. Supaya yang rumahnya di ujung Pacitan, yang rumahnya di ujung Trenggalek, yang rumahnya di ujung Situbondo, yang punya produk tidak perlu repot-repot harus membuat gudang tetapi produk dapat dipasarkan. Begitu juga sebaliknya,” kata orang nomor satu di Jatim itu.

Menurutnya, aplikasi ini bisa berseiring dengan program Pemprov Jatim One Pesantren One Product (OPOP). Harapannya, ketika terdapat produk terpilih maka dibimbing, didampingi, dan dikembangkan agar berkualitas dan berdaya saing , layak jual tidak hanya di dalam tetapi juga di luar negeri.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO