​Enggan Dirikan Pesantren, Kiai Fuad Amin Berencana Jadi Dukun Politik, Loh Kenapa?

​Enggan Dirikan Pesantren, Kiai Fuad Amin Berencana Jadi Dukun Politik, Loh Kenapa? Nico Ainul Yakin. Foto: istimewa

"Kalau mau jadi Juru Kunci, ya Juru kunci saja kiai, tidak bisa dirangkap dengan menjadi dukun, repot nanti kiai," tambah Badrun.

Mendengar penjelasan Badrun, Ra Fuad terdiam.

"Nah, bagaimana kalau menjadi dukun politik saja kiai," usul Badrun.

Ra Fuad masih terdiam tak merespons tawaran Badrun.

Sesaat kemudian, Ra Fuad berdiri dengan wajah berbinar.

"Usulanmu cocok Drun. Kayaknya lebih enak jadi dukun politik daripada jadi Juru Kunci," kata Ra Fuad.

"Ketika dulu masih muda, saya banyak belajar ilmu perdukunan. Koleksi kitab-kitab dukun seperti Syamsul Ma'arif, Mujarobat, Adam Makna, bahkan hizib-hizib dan kitab ramalan Joyoboyo - saya punya dan masih saya simpan," ungkap Ra Fuad mengenang masa lalunya.

"Nanti kita buat majalah metafisika yang berisi ramalan dan konsultasi masa depan hidup. Kamu yang ngelola, saya pengasuh rubriknya,” tegasnya.

"Menjadi dukun itu enak Drun - salah benar tetap untung. Kalau ramalannya salah tetap dapat uang. Kalau benar, uang yang diperoleh akan semakin banyak," urai Ra Fuad.

Tapi, ide brilian itu belum sempat terwujud, karena Ra Fuad justru kembali terjun ke politik praktis dan lupa terhadap rencananya yang pernah didiskusikan bersama Badrun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO