​Mantan Ketua PKB Surabaya Daftar Cawawali dari PDIP

​Mantan Ketua PKB Surabaya Daftar Cawawali dari PDIP Achmad Wahyuddin atau dikenal dengan nama Wahyuddin Husein, mantan Ketua DPC PKB Kota Surabaya mendaftar sebagai Calon Wakil Wali Kota dari PDI Perjuangan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu 2019 di Kota Surabaya menjadi jujukan bagi para kandidat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Apalagi PDIP satu-satunya partai yang sudah mengantongi tiket untuk memberangkatkan calon di Pilwali Surabaya 2020.

Sejumlah tokoh pun memilih mendaftar sebagai calon kontestan pilwali Surabaya 2020 dari partai Moncong Putih itu. Salah satunya, mantan Ketua DPC PKB Kota Surabaya Achmad Wahyuddin. Politikus senior PKB yang lebih dikenal dengan nama Wahyuddin Husein itu mendaftar sebagai Calon Wakil Wali Kota Surabaya.

"Saya mendaftar sebagai calon wakil wali kota Surabaya. Saya menilai PDIP sebagai partai nasionalis menjadi kendaraan yang pas bagi saya yang latarbelakangnya nahdliyin," ujar anggota DPRD Surabaya periode 2004-2009 itu di kantor DPD PDIP Jatim, Sabtu (14/9/2019) malam.

Pemilik Hotel Grand Kalimas Surabaya di kawasan Ampel tersebut mengaku sebelum mendaftar ke PDIP, pihaknya sudah berkomunikasi dan berkonsultasi dengan pimpinan PKB di Surabaya maupun Jawa Timur. Pihak PKB mempersilakan dirinya mendaftar di PDIP karena partai tersebut sudah membuka pendaftaran.

Karena itu, dirinya berharap PDIP dan PKB berkoalisi di pilwali Surabaya mendatang. Dengan begitu, akan memudahkan dirinya yang berlatar nahdliyin untuk mengkonsolidasikan massa pemilih.

"Kalau representasi partai nasionalis kan PDIP, sedangkan representasi partai nahdliyin ya PKB. Kalau kedua partai ini berkoalisi, maka bisa menyatukan kekuatan nasionalis dan religius, yang kental di Surabaya," tandas pria yang akrab disapa Kaji Udin itu.

Wahyuddin pun bertekad meneruskan program wali kota dua periode Tri Rismaharini yang dinilai berhasil membangun Kota Surabaya. Nantinya, ia hanya akan melengkapi yang belum ada atau masih dalam proses realisasi.

Ia mencontohkan penataan kawasan religi di Ampel yang bisa lebih dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya. Sebab sebagai kawasan religi, Ampel punya potensi besar sebagai pusat wisata religi di Surabaya. Apalagi saat ini pemerintah pusat sedang menggalakkan wisata halal yang tentunya pas diberlakukan di kawasan Ampel.

"Saya kira kawasan Ampel bisa dimaksimalkan. Bukan hanya sebatas wisata religi tapi sudah berkembang menjadi wisata kuliner. Mungkin ke depan bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata halal. Ini tentunya akan membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar dan bisa menambah pendapatan asli daerah atau PAD," imbuh Bendahara Masjid Ampel itu. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO