​Baru Dua Hari Diumumkan, Habib Hilal Al Aidid Mundur dari Wasek Dewan Syuro DPP PKB

​Baru Dua Hari Diumumkan, Habib Hilal Al Aidid Mundur dari Wasek Dewan Syuro DPP PKB Surat pengunduran diri Habib Hilal Al Aidid. foto: istimewa

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Partai Kebangkitan Bangsa () pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali heboh. Baru dua hari susunan pengurus DPP hasil Muktamar V di Bali diumumkan, sudah ada yang mengundurkan diri. Yaitu Habib Hilal Al Aidid, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP .

“…., sesudah merenung dalam-dalam, saya merasa masih banyak tokoh ulama sepuh lain yang lebih pantas menempati. Oleh karena itu, dengan tanpa mengurangi rasa hormat, maka melalui surat ini saya mengundurkan diri dari jabatan tersebut,” tulis Habib Hilal dalam surat pengunduran diri itu.

Sebelumnya, partai yang didirikan Gus Dur ini heboh karena tiga kader terdepak dari kepengurusan DPP periode 2019-20124. Mereka adalah Imam Nahrawi, Abdul Kadir Karding, dan Lukman Edy. Mereka bertiga pernah menjabat Sekjen DPP , namun kemudian berseberangan dengan Cak Imin sebagai ketua umum.

Kini kembali ramai setelah muncul surat pengunduran diri dari Habib Hilal. BANGSAONLINE.com mendapat kiriman surat pengunduruan diri Habib Hilal itu pada 28 Agustus malam. Namun hari ini (29/8/2019) surat pengunduran diri itu sudah meluas di media sosial. Dari puluhan grup WhatsApp (WA) yang diikuti BANGSAONLINE.com, surat pengunduran diri Habib Hilal itu tampak diunggah, terutama di grup WA kiai-kiai NU.

Surat pengunduran Habib Hilal itu bermaterai resmi dan tertulis di Yogyakarta, 28 Agustus 2019 M/27 Dzul-Hijjah 1440 H. Tampaknya Habib Hilal belum pernah diminta atau dikonfirmasi kesediaannya jadi pengurs . Buktinya ia mengaku mendengar jabatan itu dari berita.

"…setelah mendengar berita penetapan Pengurus DPP 2019-2024 yang salah satunya menunjuk saya sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro Dewan DPP ," demikian salah satu paragraf yang tertulis dalam surat pengunduran diri itu.

Sebelumnya, Lukman Edy mengatakan bahwa fungsi kritik di sudah tidak berjalan selama 10 tahun. Tak ada yang berani mengkritik Cak Imin sebagai ketua umum. "Fungsi ini yang selama 10 tahun ini tidak berjalan sama sekali. Di internal tidak ada yang berani melakukan kritik terhadap kebijakan Ketum. Lima tahun ke depan saya akan menjalankan fungsi kritik konstruktif kepada pengurus DPP," katanya.

Tak jelas, apakah pengunduran diri Habib Hilal itu karena dalam pada era Cak Imin wewenang Dewan Syuro sudah tak difungsikan lagi seperti pada era Gus Dur. Yang pasti, kini Ketua Dewan Syuro dan Sekjen sudah tak punya wewenang strategis dalam , tepatnya sejak Cak Imin jadi mandatoris tunggal.

"Bagi saya ini adalah mencerabut kultur NU yang tumbuh dan dikembangkan di . Apa itu kultur NU? bahwa dewan syuro tempat berkumpulnya para kiai dengan segala macam kebijakannya, dan dewan syuro bagi kultur NU dan sebelumnya tempat berkumpulnya para kiai yang menentukan kebijakan di internal partai," kata Lukman. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO