SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melakukan terobosan potensi ekspor. Kali ini Khofifah menjajaki peluang kerjasama di bidang pengolahan hasil laut dengan Republik Belarus, Negara di Eropa Timur. Menurut dia, kerja sama tersebut sangat potensial bagi nilai ekspor Jatim.
“Republik Belarus tidak memiliki wilayah laut. Sehingga mereka tertarik kerja sama di sektor olahan hasil laut terutama adalah tuna dan salmon,” kata Gubernur Khofifah usai menerima Duta Besar Belarus H. E. Valery Kolesnik di Gedung Negara Grahadi, Senin (12/8) sore.
BACA JUGA:
- Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
- Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pj Gubernur Jatim Ajak 8 Daerah Teken Komitmen Bersama
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
- Gelar Bazar Ramadan, Pj Gubernur Jatim: Jadi Sabuk Pengaman dan Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok
Kerja sama di bidang olahan hasil laut dengan negara pecahan Uni Sovyet
itu dinilai sangat potensial dan dapat meningkatkan nilai ekspor Jawa Timur ke
Belarus.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk dapat menyuplai tuna ke Belarus, karena di Malang Selatan tepatnya di Sendang Biru termasuk penyuplai Tuna terbesar di Indonesia. “Bagaimana kalau Belarus ambil ikan tuna dari Sendang Biru. Pengolahan bisa dilakukan di areal Surabaya Industial Estate Rungkut (SIER) sehingga dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak?,” tanyanya seraya menawarkan.
Khofifah menambahkan, untuk industri pengolahan hasil laut, Jawa Timur memiliki perusahaan pengolahan yang cukup advance. Salah satunya berada di Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).