MALANG, BANGSAONLINE.com - Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar terus menggalakkan pembentukan Lajnah Siyasah atau lembaga sinergitas yang bersinggungan langsung dengan pemerintahan, baik Pemda, TNI, Polri, atau instansi lainnya.
"Kami (NU) ingin hadir dan berperan penting terhadap segala persoalan di daerah. Turut andil atau peduli pada situasi daerah, yakni turut menyelesaikan jika terjadi kemelut," tegas Kiai Marzuki.
BACA JUGA:
- PWNU Jatim Apresiasi Kepemimpinan Khofifah, Beri Selamat ke Adhy Karyono
- PWNU Jatim Nobatkan Khofifah Jadi Governor of East Java with Best Devotion
- Protes PBNU Soal Pemecatan Kiai Marzuki, Kantor PWNU Jatim Dipenuhi Karangan Bunga
- Kiai Marzuki Mustamar Ngaku Ikuti Perintah PBNU, Netral, Bantah Dukung Capres Tertentu
"Kehadiran NU itu baik menyangkut roda pemerintahan, situasi politik, keamanan wilayah maupun hal serius lainnya. Tujuannya, NU ingin menjaga keutuhan NKRI, menjaga harkat dan martabat para ulama NU, serta menjaga kedaulatan dan keutuhan umat," paparnya.
Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad ini mengakui, tidak semua daerah bisa terbentuk Lajnah Siyasah. "Hal itu tergantung ketokohan ulama di daerah tersebut. Semisal di Kediri, ada tokoh ulama dari Ponpes Ploso yang dihormati. Tokoh ulama dimaksud akhirnya menjadi tokoh sentral. Dijadikan rujukan oleh Forkopimda, manakala ada satu permasalahan di daerah tersebut. Kami berharap, PCNU di kota atau kabupaten seyogyanya membentuk Lajnah Siyasah, sekiranya belum ada tokoh ulama sentralnya," harap Kiai Marzuki.
Kiai Marzuki menandaskan, bahwa NU Jawa Timur terus bertekad dan berjuang memberikan yang terbaik untuk menjaga NKRI, Pancasila dan keutuhan serta ketenangan umat.
"Kami tidak menginginkan, kepemimpinan di daerah jatuh kepada seseorang yang belum tepat. Sekaligus tidak menghendaki seorang calon pemimpin yang tidak amanah," tandasnya. (iwa/thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News