SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun Pondok Pesantren di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Pulau Madura. Pembangunan ponpes yang menyerap dana APBD Jatim sebesar Rp 3 miliar itu diharapkan rampung tahun depan.
“Tahun ini baru mulai dibangun, Insya Allah tahun depan sudah operasional. Nantinya ponpes ini akan menampung sebanyak 100 santri,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Hudiono kepada wartawan di Surabaya, Rabu (24/7).
BACA JUGA:
- KPK Tetapkan Gus Muhdlor Jadi Tersangka, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum
- Pemkab Sumenep Sediakan Angkutan Balik Gratis Warga Kepulauan Jalur Laut dan Darat
- Khofifah Beberkan Langkah Jitu agar Calon Dokter Spesialis Terhindar dari Depresi
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Menariknya, di ponpes ini semua santrinya tidak akan dipungut biaya, alias gratis. Pemprov Jatim sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar per tahun guna operasionalisasi Ponpes tersebut. Tahap awal dengan anggaran sebesar itu cukuplah,” ujarnya.
Hudiono menjelaskan, santri yang bisa diterima di Ponpes gratis ini diutamakan dari Sumenep. Syaratnya harus berasal dari keluarga tidak mampu. Kalaupun ada siswa tidak mampu yang berasal dari luar Sumenep, tetap akan diterima selama masih ada kuotanya.
Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan tenaga pendidik yang akan menjadi pengajar di Ponpes tersebut. “Kami bangun Ponpes gratis di Sumenep karena Madura IPM (indeks pembangunan manusia)-nya rendah,” tandasnya.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim berada di urutan ke-15 dari 34 provinsi Indonesia. Di Jatim, IPM yang paling rendah terdapat di Madura. Pada 2017, IPM Sumenep 64,28, Pamekasan 64,93, Sampang 59,90, dan Bangkalan 62,30.
Di Jatim, hanya Kota Surabaya, Kota Madiun, dan Kota Malang yang angka IPM-nya di atas 80. “Kami ingin keberadaan Ponpes gratis ini bisa meningkatkan IPM di Madura,” jelasnya.
Tak hanya dibekali pendidikan agama, santri yang tinggal di Ponpes ini juga dibekali dengan keterampilan. Pasalnya, santri juga akan bersekolah umum seperti di SMK. SMK yang akan menjadi sekolah santri ini adalah SMK Nasrul Ulum.
Dengan bekal keterampilan ini, diharapkan santri ketika lulus bisa memiliki keahlian. “Untuk sementara, santri yang bisa ditampung di Ponpes ini sebanyak 100 orang. Ke depan kami akan tambah lagi,” pungkas pejabat eselon II Pemprov Jatim tersebut. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News