Beri Bingkisan Lebaran Janda, Istri Kiai Asep Sebar Uang Rp 300 Ribuan, Mukena, Sarung, dan Baju

Beri Bingkisan Lebaran Janda, Istri Kiai Asep Sebar Uang Rp 300 Ribuan, Mukena, Sarung, dan Baju Nyai Hj Alif Fadlilah (paling kiri) bersama putrinya, Neng Zahroh (paling kanan) saat memberikan bingkisan Idul Fitri kepada para janda di kediaman Gus Barra Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya Senin sore (3/6/2019). foto: BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kediaman Dr. Muhammad Barra – putra pertama Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA - dipenuhi para janda, Senin sore (3/6/2019).

Di depan pintu rumah bertingkat dua yang terletak di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu tampak berdiri Nyai Hj Alif Fadlilah – istri Kiai Asep Saifuddin Chalim - didampingi Neng Zahroh, putrinya yang kini jadi dokter. Tampak juga Gus Barra – panggilan Muhammad Barra – riwa-riwi memegang amplop berisi uang.

Ternyata ratusan janda itu sedang antre menerima bingkisan Idul Fitri dari keluarga Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ibu Nyai Fadlila memimpin langsung pembagian bingkisan lebaran itu dengan dibantu Neng Zahroh dan Gus Barra. “Maturnuwun, maturnuwun,” kata para janda itu sambil mencium tangan Nyai Alif Fadlila dan Neng Zahroh begitu menerima bingkisan dan amplop berisi uang sambil pamit satu persatu.

(Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat silaturahim dengan para kiai dan bapak-bapak dari sekitar Siwalankerto Utara Surabaya, Senin sore (3/6/2019). foto: BANGSAONLINE.com) 

Sedang Kiai Asep Saifuddin Chalim tampak memberi taushiyah kepada ratusan bapak-bapak di Aula Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang letaknya tak jauh dari kediaman Gus Barra. Sambil menunggu buka bersama Kiai Asep juga memimpin istighatsah. Para bapak itu juga mendapat bingkisan satu persatu dari keluarga Kiai Asep.

(Para janda sangat senang saat menerima bingkisan Idul Fitri. Tampak Nyai Fadlila (nomor dua dari kiri) dan Neng Zahroh (paling kanan berkacamata) foto: BANGSAONLINE.com)

Gus Barra menuturkan bahwa jumlah ibu-ibu janda itu sebanyak 385 orang. Sedang para bapak-bapak berjumlah 200 orang.

Para janda itu, tutur Gus Barra, diberi bingkisan berupa mukena, sewek (sarung perempuan), kerudung dan uang. “Uangnya Rp 300 ribuan,” kata Gus Barra kepada BANGSAONLINE.com disela-sela membantu Ibu Nyai Fadlila membagikan bingkisan.

(Gus Barra menyerahkan amplop berisi uang kepada ibunya, Nyai Hj Fadlilah, untuk para janda. foto: BANGSAONLINE.com)

Sedang untuk para bapak-bapak, tutur Gus Barra, diberi baju, sarung dan juga uang. “Uangnya Rp 200 ribuan,” kata Gus Barra yang lulusan Universitas Al-Azhar Mesir dan Universitas Diponegoro Bandung itu. Gus Barra merupakan putra tertua dari sembilan bersaudara yang kini aktif membantu abahnya, Kiai Asep, mengelola Pondok Pesantren Amanatul Ummah bersama adik-adiknya yang lain.

Dalam taushiyahnya Kiai Asep menegaskan bahwa dirinya tidak mengundang bapak-bapak untuk buka puasa atau pembagian bingkisan, melainkan untuk silaturrahim. “Kalau toh nanti ada bingkisan dan buka puasa ya itu apa adanya. Yang penting adalah silaturahim. Ini spontan saya ingat. Karena tadi saya mendapat bingkisan dari Pak Emil (Wakil Gubernur Jawa Timur, Red) tapi saya bilang kepada yang ngantar, saya mau menerima kalau diantar Pak Emil. Sebab yang penting itu adalah silaturahimnya,” kata Kiai Asep sembari menyatakan bahwa dirinya tak butuh bingkisan tapi mengutamakan silaturahim. Ia mengutip hadits Rasulullah SAW yang intitnya, jika kita ingin panjang umur dan banyak rezeki maka perbanyaklah silaturahim.

(Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim saat buka bersama para kiai di kediaman Gus Barra. foto: BANGSAONLINE.com)

Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB itu juga diisi ceramah oleh KH Achyar yang oleh Kiai Asep disebut sebagai gurunya. Acara ini diakhiri dengan buka bersama dan salat maghrib berjamaah yang diimami oleh Kiai Asep.

Pembagian bingkisan Idul Fitri di kediaman Gus Barra ini merupakan kelanjutan dari pembagian bingkisan lebaran di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Ahad malam (2/6/2019). Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com sebelumnya, Kiai Asep membagikan 6.000 bingkisan lebaran kepada tujuh warga desa di kawasan Pacet Mojokerto. “ Tapi nanti sampai 10.000 ribu bingkisan,” katanya sembari mengatakan bahwa bingkisan dan uang yang disebarkan itu adalah zakat, sedekah dan infaq. (tim) 

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO