​Kiai Asep Bagikan Uang dan 10.000 Bingkisan Lebaran, Tujuh Warga Desa Senang

​Kiai Asep Bagikan Uang dan 10.000 Bingkisan Lebaran, Tujuh Warga Desa Senang Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA sedang mengawasi pembagian bingkisan lebaran di kediamannya Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Ahad malam (2/6/2019). foto: BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kehadiran Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto Jawa Timur benar-benar mendatangkan berkah bagi warga sekitar. Bahkan tujuh warga desa yang terletak di lereng pegunungan itu bukan saja merasakan sejuknya spiritulitas pesantren,  tapi juga banyak mendapat berkah rezeki dari Pondok Pesantren Amantul Ummah.

Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang. Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah membagi-bagikan 10.000 bingkisan Hari Raya untuk warga sekitar. “Hari ini 6.000 bingkisan, tapi nanti sampai 10.000 bingkisan,” tutur Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Ahad malam (2/6/2019).

(Dr. KH Asep Saifuddin Chalim buka bersama dengan para tamunya. foto: BANGSAONLINE.com)

Pembagian bingkisan lebaran itu diawali buka bersama di lantai atas kediaman Kiai Saifuddin Chalim. Setelah itu Kiai Asep turun mengawasi pembagian bingkisan lebaran itu. Tampak juga istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah, membantu melayani menyiapkan makanan dan minuman para tamu yang makin malam makin banyak.

Ribuan bingkisan lebaran itu didistribusikan ke tujuh desa sekitar Pacet, antara lain: Kembang Belor, Cembor, Mojo Kembang, Nogosari, Tanjung Kenongo, Cepoko Limo, dan Bendungan Jati.

BANGSAONLINE.com sempat menyaksikan pembagian bingkisan lebaran tersebut yang berlangsung sampai larut malam. Ribuan bingkisan lebaran itu awalnya ditaruh di ruang tamu kediaman Kiai Asep, namun sekitar pukul 20.00 WIB mobil pick up mulai berdatangan untuk mengangkut bingkisan tersebut yang dikawal kepala desa dari masing-masing desa. Kusdiyanto, Kepala Desa Cembor Pacet Mojokerto, mengaku sangat senang warganya mendapat bingkisan lebaran.

“Luar biasa. Warga saya sangat senang,” kata Kusdiyanto kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela mengawal pemindahan bingkisan lebaran itu ke mobil pick up.

Menurut dia, Desa Cembor kali ini kebagian 400 paket lebaran. “Saya bagi-bagikan kepada keluarga yang tak mampu,” tutur kepala desa yang sehari-harinya bekerja sebagai polisi hutan itu, di samping juga bertani karena punya banyak sawah.

Ia mengaku kehadiran Kiai Asep di Pacet Mojokerto sangat menguntungkan bagi warga desa. Sebab selain memberi berkah rezeki juga bisa menangkal para pemilik modal – terutama etnis Tionghoa - yang kini gencar berusaha menguasai tanah warga.

“Karena itu tanah saya tawarkan ke Kiai Asep,” tuturnya. Menurut dia, jika tanah-tanah itu dijadikan pondok atau lembaga pendidikan, maka para pemilik modal itu akan segan dan tak bisa leluasa untuk menguasai tanah warga. “Kalau ada pondok mereka kan segan,” katanya.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO