​Gubernur Khofifah: Perayaan Tri Suci Waisak Jadi Momentum Perkuat Nilai Luhur Bangsa

​Gubernur Khofifah: Perayaan Tri Suci Waisak Jadi Momentum Perkuat Nilai Luhur Bangsa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Perayaan Tri Suci Waisak Bersama Tahun 2019 di Dyandra Convention Center Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perayaan Tri Suci dapat dijadikan sebagai momentum dalam membangun kembali nilai-nilai luhur bangsa, serta bersama-sama menjaga sesanti yang ditulis dalam Kitab Sutasoma, yakni Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Nilai-nilai luhur tersebut harus terus dibangun untuk menguatkan harmoni, kedamaian dan ketentraman di tengah-tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Perayaan Tri Suci Bersama Tahun 2019 di Dyandra Convention Center Surabaya, Minggu (26/5).

Menurutnya, perayaan waisak bersama ini merupakan sarana untuk menyebarkan kabaikan, kedamaian, ketenteraman, serta hubungan harmoni baik antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan, maupun manusia dengan sesamanya. Menjaga keharmonisan ini caranya dengan saling menghormati, saling membantu, serta memperkuat solidaritas sosial yang kokoh.

Adanya perbedaan di tengah-tengah masyarakat, lanjutnya, tidak harus diseragamkan atau ditiadakan. Namun semua perbedaan dan keragaman itu harus diikat oleh tali persaudaraan, semangat kebersamaan, dan persatuan. Keragaman ini menjadi tanda kebesaran Tuhan menciptakan alam semesta yang di dalamnya penuh keberagaman.

“Yang beda jangan disamakan dan persamaan jangan dibedakan, karena sebetulnya perbedaan itu akan menjadi bagian dari diri kita untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik, beradaptasi, dan proses-proses seperti itu sebetulnya serangkai dalam Bhineka Tunggal Ika. Bagaimana sebaiknya perbedaan itu ending-nya adalah Eka dan diikat oleh Pancasila. Ini harus menjadi satu rangkaian,” kata Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim ini lantas mengajak seluruh komponen masyarakat di Jatim serta para tokoh agama pada khususnya, untuk terus memelihara dan memperkuat harmoni, kerukunan dan toleransi dalam kehidupan bersama sebagai bangsa. Ini semua dapat terwujud jika para pemimpin, para tokoh komunitas, dan para pemuka masyarakat, dengan ketulusan dan kebesaran jiwa peduli, berbuat dan bekerjasama dengan erat untuk mengelola permasalahan itu dengan baik.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO