​Dugaan Maraknya Pabrik Tak Berizin di Pasuruan, Dinas Terkait Kompak Salahkan Satpol PP

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Maraknya keberadaan pabrik yang diduga tak mengantongi izin di wilayah Pasuruan, khususnya wilayah Pasuruan Timur membuat dinas terkait enggan bersikap. Bahkan seolah saling lempar tanggung jawab.

Seperti yang telah diberitakan di BANGSAONLINE.com beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Misbah Zunib menyatakan bahwa terkait adanya pabrik yang tak berizin merupakan kewenangan dari Satpol PP sebagai kesatuan penegak perda untuk menindak.

Setali tiga uang dengan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi juga memberi pernyataan yang sama.

Bahkan sewaktu didesak media ini terkait tindakan yang seharusnya dilakukan oleh pihak DLHK, kembali pria yang merupakan staf di bidang III serta tidak mau menyebutkan namanya tersebut menyatakan kalau hal tersebut merupakan kewenangan pimpinannya.

"Untuk sikap dinas terkait adanya dugaan pabrik yang tak berizin itu wewenang pimpinan mas. Kami tidak bisa memberikan keterangan maupun pernyataan apa-apa karena kami hanya bawahan, takut dikira melancangi," jelasnya.

Sementara pihak Satpol PP Kabupaten Pasuruan beberapa kali didatangi media ini tidak bisa memberikan keterangan. Petugas terima tamu menyatakan kalau pimpinannya tidak ada di tempat. Sementara pihak yang berkompeten untuk memberikan keterangan lainnya juga ada giat di luar.

Untuk mendapatkan gambaran utuh, media ini juga dua kali menyambangi Plt Kasatpol PP yang kebetulan juga menjabat sebagai Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Anang Syaiful Wijaya di kantornya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jalan Hayam Wuruk, Kota Pasuruan.

Namun beberapa kali media ini mencoba menemui, sang pemilik ruangan tidak kunjung bisa ditemui. Sementara salah satu pegawai mengatakan bahwa Anang Syaiful Wijaya sedang ada giat di luar. "Bapak masih di luar mas, mungkin bisa kembali lagi nanti," ujarnya. (par/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News