​Satu-satunya di Indonesia, Ambulans NETSS Mampu Tekan Angka Kematian Bayi di Surabaya

​Satu-satunya di Indonesia, Ambulans NETSS Mampu Tekan Angka Kematian Bayi di Surabaya Kepala SMF Anak RS Soewandhi Radix Hardiyanto (empat dari kanan) saat foto bersama kru ambulans NETTS yang terdiri dari 1 orang dokter, 3 tenaga medis (perawat), dan 1 driver. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menekan angka kematian bayi yang baru lahir. Salah satu upayanya dengan memaksimalkan fungsi dan kegunaan ambulans darurat untuk bayi yang bernama Ambulance Neonatal Emergency Transport System Surabaya (NETSS). Terbukti, dengan adanya ambulans ini angka kematian bayi yang baru lahir bisa ditekan hingga 0,7 permil.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya Yohana Sussie E menjelaskan, ambulans NETSS ini sudah dioperasikan sejak tahun 2017 hingga saat ini. Sejak dioperasikan itu, ambulans yang ada di Rumah Sakit Soewandhi itu sudah mampu menekan angka kematian bayi.

“Kekurangannya sekitar 0,7 permil, karena penyebab kematian itu bermacam-macam,” kata Yohana saat jumpa pers di Kantor Humas, Senin (13/5).

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan, Yohana mengaku, ambulans ini sudah menangani sebanyak 43 pasien bayi pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018, sudah menangani 30 pasien bayi.

“Khusus untuk tahun 2019 hingga Bulan Mei ini, ambulans ini menangani 7 pasien bayi. Kami juga sangat bersyukur karena semua yang kami tangani selamat semuanya,” akunya.

Ia juga menjelaskan bahwa pengadaan mobil ini memang untuk menekan angka kematian bayi yang ternyata cukup tinggi di Indonesia, termasuk di Surabaya. Ambulans NETSS merupakan ambulans satu-satunya di Kota Surabaya bahkan Indonesia sejak tahun 2017 lalu, karena peralatan yang ada di dalamnya sangat lengkap.

“Idenya mengingat angka kematian bayi baru lahir yang masih cukup tinggi, sehingga ambulans ini kami siapkan untuk bayi baru lahir yang mempunyai masalah dengan pernafasan. Nah ini perlu ada suatu penanganan khusus,” kata Yohana.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Soewandhi Rinche Pangalila mengatakan bahwa hingga saat ini Kota Surabaya baru memiliki satu ambulans khusus ini. Sebab, peralatan yang ada di dalam ambulans ini sangat lengkap.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO