​Gubernur Khofifah: BUMDes Dorong Pengentasan Kemiskinan Pedesaan

​Gubernur Khofifah: BUMDes Dorong Pengentasan Kemiskinan Pedesaan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat membuka Jambore dan Launching Klinik BUMDes di Lokasi Wisata Boonpring BUMDes Kerto Raharjo, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kab. Malang. foto: ist

MALANG, BANGSAONLINE.com - Upaya penanggulangan kemiskinan terutama di pedesaan terus dilakukan Pemprov Jawa Timur. Peningkatan pertumbuhan ekonomi terus didorong dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat, salah satunya melalui program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui program ini diharapkan potensi desa dapat terus dikembangkan sehingga kemiskinan di pedesaan dapat ditekan.

“Penguatan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru, bisa dilakukan oleh desa-desa melalui BUMDes, didukung dengan dana desa serta inovasi dan kreatifitas masyarakat yang semakin besar,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat membuka Jambore dan Launching Klinik BUMDes di Lokasi Wisata Boonpring BUMDes Kerto Raharjo, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kab. Malang, Sabtu (4/5).

Menurutnya, kegiatan Jambore ini mampu menjadi wadah bertemunya BUMDes di Jatim untuk dapat saling bertukar pengalaman serta mempromosikan produk unggulannya. Melalui forum ini diharapkan BUMDes di Jatim semakin tumbuh dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

“Jambore ini bisa dijadikan salah satu format bagaimana membangun ekonomi dari desa dan mendukung pertumbuhan ekonomi produktif dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki desa tersebut,” katanya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengapresiasi Lokasi Wisata Boonpring, Kab. Malang yang kemudian mampu menjadi referensi bagi daerah lain. Selain itu, desa wisata yang bisa menjadi percotohan adalah Desa Wisata Pujon Kidul yang juga terletak di Kab. Malang.

“Teman-teman bisa ikut membangun komunikasi dan memviralkan melalui media sosial sehingga yang datang bukan hanya wisatawan tapi juga peneliti yang bisa melihat dan meneliti spesies yang ada disini, ini akan menjadi kekuatan masyarakat disini,” terangnya.

Ditambahkannya, dari total 7.724 desa yang ada di Jatim, saat ini terdapat 5.432 unit BUMDes dan sebanyak 413 sudah berkembang dan maju. Sisanya masih dibutuhkan pendampingan. Pendampingan ini salah satunya dilakukan melalui klinik BUMDes untuk memfasilitasi pemetaan potensi dan jenis usaha BUMDes, peningkatan kapasitas dan kewirausahaan BUMDes, serta penguatan jejaring pemasaran.

“Ke depan, saya harap ada strong partnership dan kolaborasi antara dunia usaha dan industri, perbankan, perguruan tinggi, serta bersama masyarakat dan pemerintah untuk mendukung tumbuhnya BUMDes termasuk juga melakukan pendampingan,” katanya.

Pada acara jambore ini sekaligus dilakukan launching klinik BUMDes yang bertujuan untuk memberikan ruang akselerasi kepada BUMDes agar cepat tumbuh dan berkembang, maju dan mandiri.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang BUMDes Terbaik Provinsi Jatim tahun 2019, di antaranya BUMDes Kujati Perdana Kab. Pasuruan (Juara I), BUMDes Mitra Sejati Kab. Trenggalek (Juara 2), serta BUMDes Tawangsari Kab. Malang (Juara 3). Usai pembukaan, gubernur meresmikan pembukaan pasar tradisional BUMDes Kertoharjo serta meninjau stand-stand dalam Pameran Gelar Produk BUMDes. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO