Gubernur Khofifah Hadiri Penganugerahan Honoris Causa Soekarwo di Universitas Islam Sunan Ampel

Gubernur Khofifah Hadiri Penganugerahan Honoris Causa Soekarwo di Universitas Islam Sunan Ampel Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Soekarwo dan istri usai penobatan Doktor Honoris Causa di auditorium UINSA, Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa berharap adanya keseimbangan antara social capital dan spiritual capital. Hal ini penting dilakukan karena akan menciptakan keseimbangan kehidupan duniawi dan nahrawi, apalagi basis penguatan social capital sudah luar biasa.

“Basis proses penguatan partisipasi masyarakat Jatim sangat luar biasa, jika hal ini didukung dengan ribuan pesantren di Jatim, maka social capital akan beriringan dengan spiritual capital,” ungkap pada acara Penganugerahan Honoris Causa di Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA), Surabaya, Rabu (27/3).

Dijelaskan, penguatan spiritual capital salah satunya melalui peningkatkan kualitas pendidikan pesantren dan diniyah. Selain itu, juga dengan penguatan pendidikan vokasi di pesantrean-pesantren.

“Lewat vokasi di pesantren ini diharapkan akan meningkatkan daya saing dan kemandirian pesantren,” terang Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Gubernur menambahkan, peningkatan kualitas guru Madrasah Diniyah/Madin juga dilakukan dengan meluaskan pemberian beasiswa mu’adalah, dan beasiswa S2 bagi guru Madin. “Program ini baru kita luncurkan, kita berharap kualitas guru Madin akan meningkat sehingga output dari seluruh pendidikan Madin ikut meningkat,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi aktif dengan kepala Dispendik Prov. Jatim terkait program pendidikan vokasi di pesantren. Sejak awal Maret, Pemprov Jatim juga telah membuka program layanan semi millenial job center di Bakorwil Pamekasan.

“Ini semua merupakan bagian dari penguatan, peningkatan skill, dan menciptakan kemandirian, khususnya bagi alumni pesantren yang tidak hanya bergerak di bidang dakwah,” tutur Gubernur yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial pada Kabinet Kerja.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO