PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Permasalahan limbah cair rumah tangga seperti dari WC, kamar mandi, dan limbah cuci yang biasa dibuang ke sungai menjadi perhatian Pemkab Pasuruan. Pasalnya, limbah rumah tangga tersebut mengandung bakteri ecoli yang menyebabkan penyakit seperti typhus, diare, hingga kolera, bila tidak diolah secara memadai.
Untuk mangatasi permasalahan tersebut, Pemkab Pasuruan pada 2019 ini menggulirkan program IPAL Komunal di 11 desa yang tersebar di beberapa Kecamatan. Tujuan program pembangunan IPAL Komunal di Pasuruan yakni agar masyakat memiliki sanitasi yang layak dalam pengelolaan limbah dan tidak sembarangan membuang limbah ke sungai.
BACA JUGA:
- Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
- Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
- Pemkab Pasuruan Beri Dispensasi ASN yang Terlambat Ngantor karena Mudik
- PUSAKA Desak BPK Tegas soal Aturan untuk Periksa Keuangan Anggaran Pemkab dan Pemkot Pasuruan 2023
Menurut keterangan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ir Misbah Zunib pada BANGSAONLINE.com, program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) merupakan sebuah program dari Kementerian Pupera untuk mengatasi problem sanitasi air limbah bagi masyarakat yang tidak mempunyai akses sanitasi yang layak.
“Hari ini kita sosialisasikan kepada masyarakat/kelompok masyarakat penerima program. Kalau untuk pelaksanaan kegiatan mungkin setelah pemilu,” jelas Misbah.
Ia menambahkan, untuk kegiatan pelaksanaan program nanti tidak ditangani oleh dinas, tetapi dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Agar pelaksanaan serta penyusun program bisa tepat sasaran, mereka dibantu oleh pendamping. "Untuk anggaran dari pusat yakni 5,5 miliar rupiah,“ tambah Misbah. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
