Khofifah Dorong Pengolah Limbah B3 di Lamongan Beroperasi Tahun Depan

Khofifah Dorong Pengolah Limbah B3 di Lamongan Beroperasi Tahun Depan Gubernur Jatim, Khofifah meninjau PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Desa Nambo, Cileungsi, Bogor, pengolahan limbah B3.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menginginkan agar Jawa Timur segera memiliki pusat pengolah limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3). Hal ini mengingat pesatnya industrialisasi di Jawa Timur yang tidak bisa dibendung.

Meski begitu, dengan kondisi industri yang terus tumbuh harus tetap dipastikan industrialisasi tetap bisa berjalan dengan memberi daya dukung alam dan lingkungan. 

Menurutnya, jika pelaku industri harus mengirim limbah industrinya ke luar provinsi, beban biaya menjadi berat. Dan pelaku industri yang nakal akhirnya melakukan opsi lain dengan membuang limbah B3-nya di sembarang tempat. 

"Itu maksud saya. Pertama pelaku industri yang limbahnya ada kandungan B3 harus ada tempat pengolahannya. Jangan sampai di buang ke sembarang tempat," kata Khofifah.

Untuk itu ia menegaskan Jawa Timur sudah membutuhkan tempat pengolah limbah sekelas PPLI yang ada di Cileungsi. Ia tak ingin pembuangan limbah B3 secara ilegal terjadi lagi di Jawa Timur. 

Atas alasan itulah, hari ini, Jumat (22/2), Khofifah bersama jajaran mengunjungi PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Desa Nambo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pengolahan limbah B3, untuk melihat bagaimana nanti kalau pengolah limbah B3 didirikan di Jawa Timur.

"Kita harus cari solusi strategis jangka panjang. Memang harus ada pengolahan limbah B3 di Jawa Timur," tegasnya. 

Dalam kunjungan itu, Khofifah dan jajaran mendapatkan titik terang. Bahwa PPLI juga tengah memproses pembangunan pengolahan limbah B3 di Jatim. Tepatnya di Lamongan. Saat ini pendirian PPLI di Lamongan masih menunggu finalisasi amdal.

"Agustus tahun ini targetnya mereka bisa ground breaking dan mulai konstruksi. Kira-kira butuh waktu sepuluh bulan dari Agustus, pengolahan limbah di Lamongan sudah bisa beroperasi," tegas Khofifah. 

Lebih lanjut, PPLI yang bakal dibangun di Lamongan itu akan sama persis dengan di Cileungsi. Di mana setiap truk pengangkut limbah yang akan diolah akan terlebih dulu dites. Apakah mengandung limbah B3 atau juga mengandung bahan radio aktif. 

Tes itu hanya butuh waktu lima menit, untuk kemudian diketahui kandungan limbahnya. Jika mengandung radio aktif maka harus diolah di BATAN. 

Khofifah meyakini, dengan adanya pengolah limbah B3 di Jawa Timur, maka tidak ada alasan lagi bagi pelaku industri untuk tidak mematuhi aturan dan membuang limbah industrinya ke sembarang tempat yang membahayakan masyarakat dan lingkungan. (mdr/rev)

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO