Jelang Futsal Battle Island, SIWO PWI Jatim Minta Arahan Wakil Wali Kota Surabaya

Jelang Futsal Battle Island, SIWO PWI Jatim Minta Arahan Wakil Wali Kota Surabaya Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana bersama pengurus SIWO PWI Jatim usai berdialog.

Sementara Whisnu Sakti Buana cukup mengapresiasi pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang digelar di Jatim khususnya di Surabaya. Puncak HPN sendiri bakal dihadiri Presiden Joko Widodo pada 9 Februari mendatang.

Whisnu mengaku bangga dengan keseriusan para jurnalis SIWO PWI Jatim dalam menggelar turnamen. Menurutnya, para jurnalis tidak segan-segan belajar untuk menggelar turnamen berskala nasional. "Ini patut diacungi jempol," katanya.

Mas WS, sapaan akrab Wakil Wali Kota Surabaya tersebut, mengatakan, menangani olahraga bukan sekadar menang atau kalah. Namun, kata dia, para pelaku olahraga harus benar-benar merasakan 'ruh' yang ada di dalamnya.

"Kalau ruh itu benar-benar dirasakan, maka yang namanya perselisihan, salah paham, pesimisme, bakal berganti dengan semangat, persaudaraan, dan keceriaan dan yang terjadi adalah berusaha semaksimal mungkin memberikan penampilan terbaik. Banyak nilai-nilai positif di dalamnya," tegas dia.

Whisnu mengatakan, beban menangani olahraga, apalagi menggelar turnamen berkelas nasional cukup berat. Hal ini karena harus menyatukan antara harapan dan kemampuan dalam sebuah tim, dalam sebuah sistem. Sementara yang disatukan bukan hanya dalam lingkup tim, tapi para pecinta olahraga bersangkutan. Dia mencontohkan, bagaimana harus menyatukan pemahaman antara tim, manajer, dan ratusan ribu suporter Persebaya Surabaya (Bonekmania) agar seirama.

"Dan alhamdulillah, selama ini sudah berjalan cukup baik, ada komunikasi yang intens antar masing-masing lini. Suasana yang kondusif inilah yang sebenarnya berpengaruh besar terhadap kesuksesan sebuah gelaran turnamen maupun penampilan tim secara keseluruhan," ujarnya.

Untuk itu, Whsinu berpesan agar SIWO PWI Jatim sebagai tuan rumah berlajar meramu hal-hal semacam itu. Apalagi masyarakat jurnalis banyak yang juga menjadi pegiat olahraga. "Perbedaan pandangan pasti ada, tapi bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk didiskusikan agar bisa menemukan solusi terbaik, sehingga tim dan turnamen berjalan lancar beriringan," pungkasnya. (lan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO