​Jadi Korban Homoseks Uskup, Merasa Dihalangi Bunuh Bandar Narkoba, Presiden Filipina Ngaku Islam

​Jadi Korban Homoseks Uskup, Merasa Dihalangi Bunuh Bandar Narkoba, Presiden Filipina Ngaku Islam Rodrigo Duterte menunjukkan foto-foto para politisi yang dituding berkomplot dan terlibat bisnis dengan bandar narkoba. Foto: ROSLAN RAHMAN/AFP/GETTY IMAGES

MANILA, BANGSAONLINE.com - Meski beragama Katolik dan dibesarkan dalam keluarga Katolik, ternyata Presiden Filipina Rodrigo Duterte meragukan kebenaran ajaran Katolik. Mantan Wali Kota Davao yang menjabat presiden Filipina sejak 2016 itu kini secara terang-terangan mengaku kecewa dan mengecam ajaran agama Katolik, terutama terkait ajaran dosa turunan. Menurut dia, sangat tidak logis bayi yang baru lahir tiba-tiba menanggung dosa. Menurut dia, itu suatu pelecehan.

Kekecewaannya terhadap ajaran Katolik karena dianggap tak masuk akal itu membuat Duterte berpaling pada agama . Dalam memang tak dikenal dosa turunan. Ajaran menegaskan bahwa semua manusia (bayi) dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci).

Dalam pidato terbarunya, presiden berusia 73 tahun itu bahkan terang-terangan mengaku . "Ada bagian dari diri saya yang sebenarnya adalah . Itu sebabnya jika saya dan para pendeta gila itu bertengkar, saya bukan Katolik. Saya . Itu benar," kata Duterte dalam pidatonya yang dikutip dari Manila Times, Kamis (24/1/2019).

"Tuhan pasti baik pada kita. Fakta bahwa kita telah mencapai titik ini setelah bertahun-tahun negosiasi dan interupsi. Kita di sini Insya Allah. Tuhan itu agung. Allahu Akbar," ujar Duterte.

Pidato Duterte ini tentu membuat para petinggi Katolik di Filipina marah. Apalagi dari 100 juta penduduk Filipina, 90 persen menganut Katolik.

Sebelumnya, Duterte yang dikenal tegas dan kontroversial itu juga menantang para penganut Katolik untuk membuktikan keberadaan Tuhannya.

"Jika siapa saja dari Anda di sana, kelompok yang suka ribut, yang mengatakan bahwa Anda pernah ke surga, berbicara dengan Tuhan, melihatnya secara pribadi, dan bahwa Dia itu ada, Tuhan yang merupakan Tuhan Anda, dan jika Dia memang sungguh ada, saya akan mengundurkan diri dari kepresidenan malam ini," ujar Duterte dalam pidato dilansir media Filipina, Philippine Star dan CNN Philippines, Sabtu (7/7/2018).

Kenapa Duterte jengkel sekali terhadap para uskup dan ajaran Katolik? Tampaknya karena banyak faktor. Pertama, Duterte merasa sudah jenuh dengan ajaran Katolik yang dianggapnya tak logis dan tak rasional, terutama tentang dosa turunan. Ia bahkan menyebut Tuhannya orang Katolik goblok. Ia mengeritik keras ajaran Tritunggal Mahakudus.

Kedua, Duterte punya pengalaman pribadi yang buruk ketika masih kecil. Ia pernah jadi korban homoseksual yang dilakukan uskup terhadap dirinya. "Kebanyakan dari mereka adalah gay," katanya. "Mereka seharusnya keluar di tempat terbuka, membatalkan selibat dan membiarkan mereka memiliki kekasih," ujarnya.

Duterte mengakui tak ada yang berani terang-terangan mengeritik para uskup. "Hanya saya yang bisa mengatakan bahwa para uskup adalah anak-anak pelacur, sialan. Itu benar," kata Duterte dalam pidatonya pada upacara peletakan batu pertama untuk sebuah sekolah di utara Manila, seperti dikutip Reuters.

Ketiga, para uskup selama ini dianggap menghalangi kebijakan Duterte dalam memberantas narkoba. Para uskup itu mengeritik kebijakan Duterte karena telah membunuh ribuan bandar narkoba, para pejabat pengguna narkoba, dan para petinggi agama Katolik yang terlibat narkoba. Saking jengkelnya, bahkan Duterte menyerukan agar para uskup itu dibunuh saja.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO