​Survei SSC: Jokowi-Ma'ruf Menang di Jatim karena Faktor Jabatan Rais Aam, Khofifah, dan Kiai Asep

​Survei SSC: Jokowi-Ma Rilis survei SSC Dari Pemilu 2019 Hingga Pilwali Surabaya 2020 dilaksanakan di Hotel Yello, Surabaya. Foto: DIDI ROSADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Posisi atau jabatan KH Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU (nonaktif) ternyata berdampak signifikan terhadap dukungan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Terbukti mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim memilih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ketimbang Prabowo-Sandi. Hal itu tak lepas dari figur KH. Ma'ruf Amin yang merepresentasikan tokoh NU.

Menurut Mochtar, selain faktor jabatan Rais Aam, tingginya dukungan warga NU kepada Jokowi-Ma'ruf Amin tak lepas dari figur Khofifah Indar Parawansa dan Dr KH Asep Saifuddin Chalim yang secara masif mengkampanyekan pasangan nomor urut 01 tersebut. Terlebih, di Pilpres 2019 ini Khofifah bersama Kiai Asep Saifuddin Chalim menggerakkan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) sebagai mesin pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, JKSN ini efektif mendulang suara dikalangan nahdliyin. Apalagi dengan figur kharismatik Khofifah yang didukung massa Muslimat NU yang solid. Ini menjadi relawan pemenngan Jokowi-Ma'ruf Amin yang paling massif.

"Figur Khofifah dan Kiai Asep dengan JKSN-nya menguatkan dukungan warga NU kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin," imbuh akademisi senior ini. 

Fakta besarnya dukungan nahdliyin kepada pasangan nomor urut 01 itu terungkap dari rilis survei Surabaya Survey Center (SSC). Menurut hasil survei tersebut, 64,2 persen warga NU memilih mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara hanya 26,2 persen warga NU yang mendukung Prabowo Sandi.

"Mayoritas warga NU memilih mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Jumlahnya signifikan mencapai 64,2 persen. Figur KH. Ma'ruf Amin sebagai tokoh NU menjadi faktor penguat dukungan nahdilyin di Jatim kepada pasangan nomor urut 01," tutur Direktur Utama SSC, Mochtar W. Oetomo, Rabu (9/1).

Sebaliknya, Pasangan Prabowo-Sandi mendapat dukungan mayoritas dari warga Muhammadiyah di Jatim. Persentase dukungan itu mencapai 50,7 persen. Sedangkan dukungan warga Muhammadiyah ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin berkisar 38,9 persen.

Besarnya dukungan warga Muhammadiyah di Jatim pada pasangan nomor urut 02 tak lepas dari faktor Partai Amanat Nasional (PAN). Seperti diketahui, PAN adalah wadah politik bagi warga Muhammadiyah. Hal itu tak lepas dari banyaknya tokoh Muhammadiyah yang menjadi pengurus PAN di berbagai tingkatan partai.

"Hubungan emosional warga Muhammadiyah terbangun sejak pilpres 2014. Ketika Prabowo berpasangan dengan Hatta Radjasa yang saat itu adalah Ketua Umum PAN," papar Dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut.(mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BERITA VIDEO: Tuntut Pilpres 2019 Ada Calon Independen, Inilah Sosok yang Diusung "Tikus Pithi"':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO