​Ciptakan 'Simerdu', UB Malang Temukan Solusi Jitu Tangani Rekam Medis Pasien Rujukan

​Ciptakan Eka Maulana bersama barang temuannya, 'Simerdu'.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Belum tersinerginya rekam medis pasien pada bank data kantor praktek dokter dengan rumah sakit rujukan, kerap kali menjadi kendala tersendiri saat seorang pasien menjalani penanganan medis lanjutan.

Kondisi itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan seorang dosen Universitas Brawijaya (UB) , menciptakan sistem informasi terpadu dan tersinergi dengan KPT elektronik maupun layanan BPJS Kesehatan.

Bersama institut biologis UB, Eka Maulana, dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UB ini berhasil menciptakan sebuah Sistem Rekam Medis Terpadu (Simerdu) berbasis Internet Of Thing (IOT).

Eka Maulana kepada sejumlah awak media, Rabu (2/1) menjelaskan bahwa Simerdu merupakan sebuah sistem rekam medis terpadu berbasis Internet dan Radio Frequensi Identification (RFID) yang dapat digunakan secara terintegrasi, antara klinik dokter, puskesmas dan rumah sakit rujukan.

"Melalui jaringan RFID dan perangkat pembaca yang terhubung dengan jaringan Internet, sistem ini mampu menangani data medis pasien dalam skala besar dan dapat dengan mudah di pantau melalui sebuah aplikasi atau situs internet," jelas dia.

Bagi tim medis dan institusi kesehatan, Simerdu nantinya memberikan beragam kemudahan dalam operasionalnya. Selain bersifat transparan, Simerdu juga dapat dikelola dengan mudah, cepat dan tepat. "Terkait kondisi kesehatan pasien, daftar penyakit yang pernah diderita, obat yang biasa dikosumsi selama sakit, alergi maupun penanganan medis yang pernah diterima pasien," tuturnya.

Uniknya, lanjut dia, sistem Simerdu ini tidak hanya terfokus dengan riwayat kesehatan pasien yang berhubungan dengan penanganan medis pasien. Namun, nantinya juga bakal dikembangkan untuk terkoneksi dan terintegrasi dengan layanan asuransi kesehatan (BPJS) hingga KTP-el.

Sementara itu, demi memudahkan bagi pasien pemegang akun dan para tenaga medis, Eka Maulana juga memberikan dua alternatif alat pengenal identitas setiap pasien. "Masing-masing gelang pengenal serta kartu magnetik, layaknya kartu ATM atau KPT-el," pungkasnya. (thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warung Bebek Goreng H. Slamet di Kota Malang Terbakar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO