​Jokowi Hadiri Deklarasi Ulama se-Madura di Bangkalan: Respons Isu PKI dan Antek Asing

​Jokowi Hadiri Deklarasi Ulama se-Madura di Bangkalan: Respons Isu PKI dan Antek Asing Joko Widodo penyematan Sorban oleh KH. Faisol Anwar PP. Demangan Timur kepada Joko Widodo.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Deklarasi Ulama se-Madura di Gedung Rato Ebo , Rabu (18/12/2018).

Deklarasi Ulama se-Madura itu diikuti oleh puluhan ribu santri yang memadati gedung Rato Ebo, termasuk sejumlah tokoh yang tampak, yakni Pramono Anung, Ketua Umum PPP Rommahurmuzy, La Nyalla Mattalitti, dan Yeni Wahid.

Dalam sambutannya, capres nomor urut 01 Ir. Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada semua kiai se-Madura atas dukungan tersebut. Menurutnya, deklarasi yang dilakukan oleh ulama dan kiai tersebut selaras dengan program-program pemerintahan saat ini.

Salah-satunya, akhir bulan ini pemerintah akan menyelesaikan RUU yang berkaitan dengan Pondok Pesantren. Ia sudah memerintahkan kepada Menteri Agama agar akhir bulan ini sudah diserahkan ke DPR.

Ia menjelaskan dibuatnya RUU Ponpes merupakan bentuk pengakuan besar dari negara terhadap peran Pondok Pesantren. Karena pondok pesantren memberikan kontribusi besar terhadap negara baik sebelum dan sesudah kemerdekaan pada bangsa dan tanah air Indonesia.

"Yang jelas kita akan menyiapkan anggaran bagi pondok pesantren agar ada payung hukumnya jelas, baik dari APBN atau APBD Provinsi dan Kabupaten Kota, tinggal DPR menyetujuinya," kata Joko Widodo.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga merespons terkait isu-isu yang berkembang selama ia menjabat menjadi presiden. "Salah satunya tentang isu PKI. Selama ini saya diam dan sabar terhadap hujatan-hujatan. Namun ini tidak bisa dibiarkan, karena setelah dilakukan penelitian ada 9 juta orang yang mempercainya terkait isu PKI, Antek Asing dan lainnya. Agar lebih paham cek saja ke Solo ke masjid-masjid apa betul saya dan leluhur saya PKI," tantang Jokowi.

Ia menegaskan bahwa PKI sudah dibubarkan tahun 1966. Begitu juga orang tua, kakek-neneknya, dikatakannya adalah muslim.

Ia juga membahas isu anti ulama dan kriminalisasi yang menerpa dirinya. Jokowi mengklaim bahwa dirinya seminggu sekali ke Pondok Pesantren. Selain itu juga tiap hari ia bertemu ulama dan kiai.

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO