Harga Garam Anjlok, Petambak Garam Madura Pilih Budidaya Ikan

Harga Garam Anjlok, Petambak Garam Madura Pilih Budidaya Ikan ?Petani garam sedang memanen tambaknya. Foto:faisal/bangsaonline

SUMENEP (bangsaonline)

Anjloknya harga garam di kalangan petani garam membuat sejumlah anggota Petani Delima, sengaja mengalihfungsikan lahan pegaraman menjadi tambak ikan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumenep Moh Jakfar mengakuinya. Bahkan dari 20 kelompok tani garam di Kecamatan Dungkek, Sumenep, 16 kelompok di antaranya ngotot memelihara tambak ikan.

"Sekarang cuma tinggal 4 kelompok saja, dan saya tidak bisa berbuat banyak, karena kenyataanya harga garam memang selalu di bawah ketentuan pemerintah,” terangnya.

Dia mengaku akan terus berupaya untuk memberikan pembinaan tentang tatacara membudidaya ikan yang benar, sehingga pilihan alternatif warga bisa menghasilkan dan tidak selalu merugi.

Ketua Persatuan Garam Rakyat Sumenep Moh Hasan berharap agar pemerintah bisa menindak tegas perusahaan yang tidak membeli garam rakyat sesuai dengan HPP. Sebab jika tidak, maka lahan garam di Sumenep akan semakin sempit, karena petambak memilih membudidayakan ikan.

Berdasarkan harga pokok penjualan yang ditetapkan lewat Peraturan Menteri Perdagangan, harga garam kualitas satu minimal Rp 750 per kilogram. Untuk kualitas dua Rp 550 per kg di tingkat petani.

Hanya saja yang sering terjadi di ujung timur pulau madura ini, harga di kalangan petani, harga garam selalu berada di bawah ketentuan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO