​BKKBN Jatim Gelar Kreativitas Kader IMP dan Penyuluh KB

​BKKBN Jatim Gelar Kreativitas Kader IMP dan Penyuluh KB Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Yenrizal Makmur SP MM foto bersama para Kader IMP dan Penyuluh KB usai acara.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim mengadakan acara Ajang Kreativitas Kader IMP dan Penyuluh KB di Hotel Ayana Trawas Mojokerto, Selasa (4/11) kemarin. 

Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM tenaga lini lapangan baik dari Penyuluh Keluarga Berencana PKB maupun Institusi Masyarakat Pedesaan IMP.

Kepala Perwakilan Yenrizal Makmur S.P., M.M. mengaku, tujuan dilaksanakan ajang kreativitas ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan wawasan SDM tenaga PKB dan IMP, meningkatkan komitmen dan loyalitas tenaga PKB dan kader IMP, serta meningkatkan kreativitas tenaga PKB dan kader IMP dalam pemanfaatan media KIE. 

Kemudian meningkatkan kekompakan antar tenaga PKB dan kader IMP, meningkatkan jejaring kemitraan antar sesama tenaga lini lapangan baik PKB maupun kader IMP, sebagai ajang tukar pengalaman antar tenaga lini lapangan baik PKB maupun kader IMP.

"Alhamdulillah peserta yang hadir dalam ajang kreativitas ini terdiri dari kader IMP tingkat kota/kabupaten, PKB di wilayah kampung KB, Admin Kampung KB online, sehingga acara ini berlangsung meriah," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika dilihat dari jumlah PKB di Jatim saat ini masih tidak ideal alias timpang. Dari total 8513 desa yang tersebar di 38 kabupaten/kota, tenaga PKB/PLKB hanya berjumlah 2264 orang. Sehingga berdampak pada pembinaan tenaga PLKB/PKB pada desa binaan. Menurutnya, satu tenaga PKB/PLKB bisa memegang empat desa binaan, padahal idealnya satu tenaga PKB/PLKB hanya memegang maksimal dua desa.

"Kalau dari data Dallap menyebutkan ada 10 kabupaten/kota di Jatim yang sudah ideal (Satu orang memegang dua desa), akantetapi mayoritas kabupaten/kota belum bisa ideal," tegasnya.

Ke depan ia berharap, dengan diadakan ajang kreativitas dapat menambah pengalaman tenaga PKB/PLKB dalam mengelola desa binaan. "Memang tenaga PKB/PLBK kita terbatas, sehingga diperlukan SDM PKB/PLKB yang berkualitas," pungkasnya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO