​Resahkan Warga di Medsos, Pimpinan Jamiyah Al Husaini di Senori Ditabayyunkan

​Resahkan Warga di Medsos, Pimpinan Jamiyah Al Husaini di Senori Ditabayyunkan Nur Rozak (tengah, berbaju biru berkopyah putih) saat mediasi di Mapolsek Senori.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Nur Rozak, Pimpinan Jam'iyah Dzikir Al Husaini di Desa Sendang, Kecamatan Senori ditabayyunkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan MWC NU di Polsek setempat, Kamis sore (23/11).

Gara-garanya, ia mengunggah tulisan di grup facebook Kisah dan Tausiyah Sang Kiai serta Hidayah Ar Ruqyah yang dinilai meresahkan umat Islam. Mediasi digelar setelah Sholat Ashar hingga pukul 21.00 WIB dan dihadiri langsung oleh Nur Rozak.

"Kita duduk di sini untuk tabayyun mencari kejelasan apakah benar atau tidaknya suatu masalah tersebut. Dari hasilnya, saudara Rozaq meminta maaf secara pribadi atas unggahannya di medsos seperti mengatakan nabi di Jawa timur atau tulisannya di dunia maya tentang ruh," ungkap Ketua MUI Senori, Hilalludin Qomar kepada BANGSAONLINE.com.

Sementara Ketua MWC NU Senori, Mudjamik Sulaiman yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa tabayyun tersebut berakhir dengan dilakukannya islah (perdamaian).

"Selama tabayyun berjalan kurang lebih hampir 2 jam dan Pimpinan Dzikir Jam'iyah Al Husaini, Nur Rozaq seusai memberikan kejelasan permohonan maaf dengan cara menandatangani secarik surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan," bebernya.

Nur Rozak mengakui atas kesalahannya yang mengunggah tulisan-tulisan kontroversi berisi konten yang meresahkan umat Islam.

Adapun tulisan-tulisan kontroversial Nur Rozak yang diunggah ke medsos di antaranya berjudul Bertemu Ruhnya Mbah Fadhol (Sesepuh Senori). Isi tulisan tersebut dinilai melecehkan pihak keluarga (dhuriyah) Mbah Mun (Sesepuh Senori) dan Mbah Minan (Sesepuh Senori). Sehingga, di waktu bersamaan itu dilakukan mediasi dengan perwakilan dhuriyah almarhum Mbah Fadhol, Mbah Mun, dan Mbah Minan asal Jatisari, Senori, .

"Kita bertiga keberatan atas tulisan tersebut. Sehingga, kita meminta Nur Rozaq untuk meminta maaf secara pribadi ke pihak keluarga. Toh Meski kami bertiga duduk di sini menerima surat peryataan ini, kita juga berharap yang bersangkutan (Nur Rozaq) harus juga bersilaturrahmi ke keluarga kami untuk memohon maaf," ujar salah satu Dhuriyah almarhum Mbah Fhadol, Najmuddin, selesai ikut menandatangi kesepakatan di Polsek setempat.

Usai mediasi ini, Kapolsek Senori AKP Ahmad Kusrin akhirnya memutuskan agar Nur Rozaq dipertemukan dengan keluarga almarhum KH. Ma'mun di kediaman rumah KH. Djunaid Ma'mun. Pertemuan ini sekaligus sebagai bentuk permohonan maaf dan penyesalannya atas tulisan-tulisanya yang menyudutkan kiai di Senori. (ahm/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO