​Kunjungi KBRI Den Haag, Pemprov Jatim Sambut Baik Tawaran Kerja Samanya

​Kunjungi KBRI Den Haag, Pemprov Jatim Sambut Baik Tawaran Kerja Samanya Delegasi dari Pemprov Jatim foto Bersama dengan Wakil Kepala Perwakilan KBRI Den Haag. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com menyambut baik tawaran kerjasama Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Belanda di Den Haag untuk ikut berperan dalam menyuplai rempah-rempah pada tahun 2019 mendatang. 

Tawaran ini diungkapkan langsung oleh Wakil Kepala Perwakilan Fikry Cassidi pada pertemuan antara Delegasi dengan KBRI di Gedung KBRI Den Haag, Senin (19/11) waktu setempat, dalam rangka kunjungan kerja.

Pada kunjungan kerja kali ini Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo yang biasa disapa Pakde Karwo tidak bisa memimpin delegasi karena harus mendampingi kunjungan Presiden RI pada tanggal 18-19 November di Jatim. Delegasi yang mengikuti kunker tersebut yakni Ketua DPRD Prov. Jatim dan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup .

Dalam sambutan Gubernur Jatim yang dibacakan oleh Ketua DPRD Prov. Jatim dijelaskan bahwa selama periode tahun 2014 sampai dengan bulan September 2018 nilai ekspor Jatim ke Belanda cenderung fluktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,45%. 

Adapun sharenya terhadap total ekspor Jawa Timur selama periode di atas rata-rata per tahunnya 2,33%. Lima komoditas Jatim yang diekspor ke Belanda yaitu berbagai produk kimia, kayu, barang dari kayu, bahan kimia organik, alas kaki, kendaraan dan bagiannya.

Ditambahkan, pertumbuhan nilai impor Jatim dari Belanda selama kurun waktu tahun 2014 sampai bulan September 2018 cenderung menurun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,68% per tahun. Sedangkan terhadap total impor Jatim rata-rata sharenya 0,81% per tahun. Adapun 5 komoditi impor Jatim dari Belanda yakni mesin-mesin, kapal laut, kapal terbang dan bagiannya, aluminium, jangat dan kulit mentah.

Lebih lanjut disampaikan, Investasi Belanda ke Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2018 sampai dengan triwulan 3 tahun 2018, investasi belanda sebesar Rp 290 Miliar dengan jumlah proyek sebanyak 65 proyek dan menyerap tenaga kerja local sebanyak 5.358 orang.

Sedangkan, 5 Investasi terbesar Belanda di Jawa Timur antara lain pembangkit tenaga listrik (PT. Paiton Energy), industry sabun, deodorant dan pasta gigi (Unilever Indonesia, TBK), dan Electric Tools Industry (PT. Philip Ralin Elektronik/PT. Philip Indonesia).

Terkait pengembangan digitalisasi, juga telah mencanangkan e-smart province yang merupakan integrasi aplikasi dari berbagai sektor yang meliputi, e-smart economy, e-smart governance, e-smart living, e-smart environment. Selain itu, ekonomi digital sudah mulai dibangun lewat kerjasama dengan market place untuk produk UKM khusus di Jatim.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO