​Produksi Jagung Pakan di Kediri Melimpah, Bupati Harap Bisa Ekspor

​Produksi Jagung Pakan di Kediri Melimpah, Bupati Harap Bisa Ekspor Bupati Kediri Haryanti Sutrisno saat Gerakan Panen Jagung Serentak bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Pelemahan, Kecamatan Pelemahan, Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan, produksi jagung untuk pakan ternak di Kediri melimpah bahkan berharap dapat diekspor. Dari luas total panen pada November 2018 seluas 4,9 ribu hektar (ha) dengan produktivitas 6,5 ton per ha, diperoleh total produksinya mencapai 31,8 ribu ton.

Harga jagung di tingkat petani sudah stabil, yakni Rp 5.050 per kg sehingga tidak lagi menyebabkan harga pakan mahal.

"Sebelumnya di harga Rp 5.500 per kilogram, peternak menangis. Kita telusuri mahalnya harga jagung karena yang dihasilkan di Kediri ini di bawa keluar oleh pengusaha besar sehingga terjadi kelangkaan jagung untuk pakan. Tapi sekarang karena harga sudah normal dan kami tahu permasalahan, peternak sudah mudah mendapatkan jagung untuk pakan," kata Haryanti saat Gerakan Panen Jagung Serentak bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Desa Pelemahan, Kecamatan Pelemahan, Kediri.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, Dandim 0809/Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno dan para petani. Haryanti membeberkan terjadinya kelangkaan stok dan kenaikan harga jagung untuk pakan disebabkan karena sebanyak 70 persen produksi jagung di Kediri dikuasai pengusaha besar.

Berdasarkan hasil penelusuran yang mengungkapkan kondisi nyata di lapangan, sehingga ke depan praktek bisnis yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar ini harus dihentikan.

"Solusi ke depan, kami akan optimalkan BUMD untuk menampung jagung supaya tidak terjadi kekosongan pasokan. Kemudian, stok jagung di Bulog kami berharap harus dioptimalkan sebagai buffer stock," bebernya.

Namun demikian, Haryanti mengapresiasi dukungan Kementan hingga saat ini yang terus memacu peningkatan produksi jagung di Kediri melalui pemberian berbagai jenis bantuan. Petani sangat merasakan bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian.

"Kami sangat mengapresiasi perhatian Kementan, selalu supprort traktor dan alat mesin lainnya, bibit dan pupuk. Dengan bertambahnya area dan jumlah bibit yang ditanam, bantuan pupuk harus bertambah," tuturnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO