​Wabup Naik Jadi Plt Bupati Malang, Golkar Siapkan Kadernya

​Wabup Naik Jadi Plt Bupati Malang, Golkar Siapkan Kadernya

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pasca ditetapkannya Rendra Kresna menjadi tersangka oleh Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu, otomatis terjadi perubahan kepemimpinan daerah di Kabupaten Malang. Dengan telah ditunjuknya Wakil, Drs. M. Sanusi sebagai Pelaksana Tugas (Plt), membuat partai politik pengusung pada Pilkada 2015 lalu bersiap diri untuk mempersiapkan Wabup pengganti.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Malang, Kusmantoro Widodo.

Pada Pilkada Kabupaten Malang tahun 2015 lalu, Rendra Kresna dan Sanusi diusung oleh Partai Golkar, PKB, NasDem, Gerindra dan Demokrat sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati yang akhirnya memenangkan Pilkada 2015.

Namun, di tengah perjalanan Rendra Kresna sebagai terjerat masalah dan ditetapkan statusnya menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Guna mengisi kekosongan jabatan, maka Sanusi sebagai Wabup diangkat menjadi Plt.. Rendra sendiri hingga kini masih menjalani proses penyidikan dan masih dalam tahanan KPK.

Sebagai salah satu partai pengusung, Golkar berencana mencalonkan salah satu kadernya untuk menjadi Wabup, jika nanti Sanusi diangkat secara definitif menjadi.

“Tentunya kita saat ini harus mengedepankan proses asas praduga tak bersalah dan mengikuti proses hukum yang berjalan, sampai ada keputusan hukum tetap,” terang Kusmantoro Widodo.

“Tapi jika nantinya sesuai dengan aturan dan Undang-undang yang berlaku dan Wabup diangkat menjadi Bupati secara definitif, sebagai partai pengusung kita harus bersiap mencalonkan salah satu kader terbaik kita untuk mengisi posisi Wabup yang baru,” imbuh, Kusmantoro. Namun ia enggan menyebutkan siapa kader terbaik tersebut. “Kita tetap harus berkoordinasi dengan DPW dan DPP,” kata dia.

Mengenai komunikasi dengan partai pengusung lainnya, ia mengaku jika selama ini komunikasi yang terjalin berjalan cukup baik.

“Jika ada gesekan itu hal yang wajar dalam politik, secara kelembagaan dan individu komunikasi sesama partai pengusung cukup baik,” tegasnya. (thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO