​Budayakan Gotong Royong, Desa Socorejo Borong Penghargaan Tingkat Kabupaten Tuban

​Budayakan Gotong Royong, Desa Socorejo Borong Penghargaan Tingkat Kabupaten Tuban

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban didaulat sebagai desa paling aktif melakukan gotong royong di tingkat kabupaten. Atas hal ini, Desa Socorejo mendapatkan penghargaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Tuban, Fathul Huda kepada Kades Socorejo, Arief Rahman Hakim, dalam puncak peringatan BBGRM ke-15 dan KHG-PKK ke-46 tahun 2018.

"Prestasi ini berkat dukungan semua pihak," ujar Kades Arief Rahman Hakim, kepada awak media di sela acara di pantai wisata Kapal Kandas Socorejo, Rabu (7/11).

Selain juara 1 lomba BBGRM, Pemdes Socorejo juga menyabet juara I lomba desa award, dan lomba BUMDes terbaik se-Kabupaten Tuban. Lebih dari itu, Socorejo juga mendapat juara harapan 2 lomba kearsipan tingkat Kabupaten Tuban.

Kepala Dipemas Desa dan KB Tuban Mahmudi mengucapkan selamat kepada Desa Socorejo. Ia menjelaskan, tujuan pelaksanaan BBGRM tahun 2018 untuk meningkatkan peran masyarakat dalam melestarikan gotong-rotong, melalui partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Khususnya pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan desa yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.

“Pelaksanaan BBGRM Tuban 2018 merupakan tindak lanjut dari lomba kegiatan BBGRM di tingkat Provinsi Jatim 2018 tahun 2019 mendatang,” sambungnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Fathul Huda mengucapkan syukur karena bisa silaturahim di Socorejo dalam rangka BBGRM ke-15 dan HKG-PKK ke-46. "Luar biasa, kecamatan yang ditempati Camat Moh. Maftuchin Reza selalu ditempati puncak BBGRM," pujinya.

"Seandainya Socorejo tak jadi juara, pasti perusahaan sekitarnya yang malu. Kalau desa sekitar tak maju, menjadi buktinya kalau perusahaan kurang kooperatif. Hasil ini berarti keberadaan perusahaan tak sia-sia, dan semoga disusul prestasi lain," terang Bupati Petahana di Bumi Wali ini. 

Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kiprah PKK dalam kegiatan pemberdayaan. Misalnya pemberdayaan di bidang pendidikan usia 4-6 tahun harus bisa masuk di PAUD. "Tapi masih ada 1,2% balita yang belum sekolah atau masuk PAUD," pesan Bupati.

Ia juga mengapresiasi pemberdayaan di bidang kesehatan, meski masih ada angka kematian bayi cukup tinggi. Serta membahas pemberdayaan pansia.

"Camat harus mendata Lansia yang sudah tidak bisa melihat, untuk diperiksakan ke dokter atau dioperasi. Di Bumi Wali masih banyak Lansia yang mestinya pandangannya manfaat, tapi sudah tidak bisa melihat," pungkasnya. (gun/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO