TUBAN, BANGSAONLINE.com - Santri bernama Ahmad Jaelani asal Pondok Pesantren Ma'had Aly Al Hasaniyyah, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban meraih prestasi membanggakan. Ia berhasil menjadi juara 1 dalam ajang baca kitab umum atau dikenal dengan Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) tingkat Jawa-Madura di UINSA Surabaya.
Diketahui, kejuaran MQK yang diadakan kampus UINSA Surabaya itu bertitel "Semarak Festival Araby 2018" dengan mengambil tema Revitalisasi Bahasa Arab di Era Millenial sebagai bahasa perdamaian.
Ahmad Jaelani dalam perlombaan MQK itu berhasil mengungguli 38 peserta lainnya yang berasal dari pesantren dan lembaga pendidikan yang tersebar di Jawa Timur. Di hadapan para juri, sebanyak 38 peserta mempraktikkan dan membelah kitab Irsyadud Darisin Ila Ijma'il Mufassirin karya Dr. Muhammad Afifuddin Dimyathi, MA.
Dalam pengumumuman lomba yang dibacakan oleh juri, terpilih sebagai juara 1 santri asal Senori bernama Ahmad Jaelani.
"Dalam lomba tadi malam, yang diujikan ke peserta membaca kitab berisi tentang kajian tafsir. Alhamdulliah, dapat juara satu," ucap Jaelani kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (7/10).
Jaelani berharap prestasi yang diraihnya dapat memotivasi santri-santri lainnya. "Semoga kado ini mampu memberikan semangat tholabul Ilmu bagi santri-santri pesantren, khususnya di Senori dan umumnya di Kabupaten Tuban," terangnya.
Terpisah, Pengasuh Ponpes Al Hasanyyah Senori, KH. Abdullah Hasyim mengapreasiasi atas prestasi yang diraih oleh anak didiknya. "Syukur Alhamdulilah, santri kami yang berasal dari pelosok desa dapat meraih juara satu. Artinya pendidikan berbasis pesantren masih dapat menjadi rujukan dan kompetensinya juga mampu pengembangan keilmuan," ungkapnya.
Ahmad Jaelani merupakan mahasiswa aktif di Ma'had Aly Al Hasanyyah yang saat ini menjadi santri di jenjang pendidikan MA. Sedangkan, 2015 ia pernah mendapatkan juara satu dalam Pidato Bahasa Arab dalam Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag Tuban. (ahm/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
