​Dahsyatnya Doa yang Diajarkan Kiai Asep, Minta Ketemu Presiden Langsung Dikontak Istana

​Dahsyatnya Doa yang Diajarkan Kiai Asep, Minta Ketemu Presiden Langsung Dikontak Istana Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat menyampatikan testimoni di depan sekitar 1.000 Muslimat NU Kecamatan Wonocolo Surabaya di Aula Pondok Pesantren Aamantul Ummah Siwalankerto Surabaya Rabu malam (26/9/2018). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ternyata salat hajat dan doa-doa yang diajarkan Dr KH Asep Saifuddin Chalim benar-benar istijabah alias cespleng. Di hadapan sekitar 1000 pengurus dan warga Muslimat NU Kecamatan Wonocolo Surabaya yang memadati Aula Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya Rabu malam (26/9/2018), Kiai Asep mengungkapkan testimoninya.

“Saya kemarin malam berdoa agar saya dipertemukan Presiden Jokowi karena ada sesuatu yang mau saya bicarakan. Ternyata paginya pukul 7.00 saya ditelepon Istana agar ketemu presiden pukul 14.00,” kata Kiai Asep yang baru datang dari Jakarta memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

(EM Mas'ud Adnan nomor 3 dari kanan, Ustdaz Agus Diyar (paling kiri), Ustadz Siri (nomor 2 dari kanan) dan Fanani Ketua PAC PPP Tambaksari (paling kanan). Foto: bangsaonline.com)

Kesaksian Kiai Asep pada acara istighotsah itu tentu membuat para pengurus Muslimat NU terkesima. Hadir dalam acara istighotsah itu Ketua PAC Muslimat NU Wonocolo Dra Nyai Hj Mahmudah dan Sekretarisnya Hj Artikah, SH, disamping Ketua Ranting Muslimat NU Siwalankerto Nyai Hj Sholihatin.

Karena itu Kiai Asep minta agar semua pengurus dan warga Muslimat NU mengamalkan salat hajat dan doa-doa yang diajarkan. “Saya 20 tahun mencari salat hajat. Saya mendatangi kiai-kiai tapi setelah saya diajari salat hajat dan saya amalkan tak pernah mantap,” katanya. Ia kemudian mencari buku-buku dan kitab yang mengajarkan salat hajat. Tapi tetap saja tak pernah mantap.

Sampai suatu ketika Kiai Asep membaca Kitab Ihya Ulumiddin karya Hujjatul Islam Imam al-Ghazali. “Di situ saya menemukan kalimat Ad-dua alladzi laa yuraddu. Doa yang tak akan ditolak. Wah ini baru mantap,” kata Kiai Asep.

Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu menegaskan bahwa salat hajat itu terdiri dari 12 rakaat dengan 6 kali salam. “Pada rakaat pertama baca fatihah lalu ayat kursi dan surat al-ikhlas. Rakaat kedua juga baca fatihah lalu ayat kursi dan surat al-ikhlas dan begitu seterusnya sampai 6 kali salam,” katanya sembari mengingatkan agar diakhiri dengan salat witir 3 rakaat dengan 2 kali salam.

“Sejak saya mengamalkan salat hajat ini, hampir semua keinginan saya tak ada yang tak terkabulkan,”ungkapnya.

Dalam acara itu Kiai Asep juga menyampaikan pidato politik. Ia mengaku membantu biaya sekitar 60 caleg DPR RI, DPRD Jatim dan DPRD Dapil Surabaya dan Sidoarjo. Bantuan itu diberikan agar para Caleg yang diberangkatkan lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu tak korupsi. “Kalau mereka tak nanggung hutang saat pencalegan kalau terpilih tak sibuk membayar hutang, tapi bisa fokus untu tugas negara,” katanya.

Kiai Asep bahkan merelakan anaknya jadi anggota DPR RI asal amanah, tak korupsi dan gajinya untuk konstituen. “Karena Habib sudah punya penghasilan lebih besar dari gaji DPR,” katanya sembari menegaskan bahwa ketentuan gaji untuk konstituen ini hanya untuk anaknya sendiri.

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO