​Aksi Dorong Warnai Demo HMI Pamekasan Tuntut Mundur Jokowi-JK

​Aksi Dorong Warnai Demo HMI Pamekasan Tuntut Mundur Jokowi-JK Ratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan demo DPRD.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Aksi ratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam () Pamekasan sempat bentrok dengan aparat Kepolisian saat demo menuntut pemerintahan Jokowi-JK turun, Selasa (18/09).

Bentrok tersebut akibat pernyataan Rida'i, salah satu anggota DPRD dari Partai Gerindra yang menyinggung para peserta aksi.

Moh. Hoqim selaku ketua Cabang Pamekasan mengaku kesal terhadap pernyataan Rida'i yang menilai bahwa aksi tersebut ditunggangi kepentingan, sehingga menganggap keinginan massa aksi adalah ganti presiden.

"ini jelas akan merusak marwah aksi yang dilakukan organisasi kami (). Ini murni menyuarakan hak rakyat," jelas Hoqim.

Hoqim pun meminta kepada Rida'i untuk keluar dan meminta maaf kepada peserta aksi yang merasa kesal dengan pernyataan anggota dewan tersebut.

"Karena ini menyangkut nama baik Cabang Pamekasan. Tolong keluar dan minta maaf pada publik," teriak Basri, salah satu peserta aksi.

Setelah melakukan lobi yang memakan waktu cukup lama, akhirnya Rida'i keluar untuk menemui peserta aksi untuk meminta maaf secara terbuka. "Saya Rida'i atas nama pribadi menyampaikan permohonan maaf. Ini semata-mata karena keterbatasan saya," sesalnya.

Dalam aksi tersebut, massa menuntut pemerintah Jokowi-JK untuk mundur. Mereka menganggap pemerintahan Jokowi gagal di bidan ekonomi karena tingginya dollar terhadap rupiah, tingginya impor, termasuk impor garam. Sedangkan Pulau Madura merupakan penghasil garam terbesar nasional yang tentunya sangat merugikan petani garam di Madura. Belum lagi permasalahan tenaga kerja asing, serta besarnya hutang Indonesia merupakan kegagalan pemerintah dalam melaksanakan amanat rakyat Indonesia. (err/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO