SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Navigasi program untuk menyiapkan solusi masalah kekeringan sawah di Jawa Timur saat musim kemarau terus dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur terpilih periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah melakukan rapat khusus dengan pakar air untuk membuat pemetaan pembuatan embung di dekat wilayah persawahan yang mengalami kekeringan setiap musim kemarau lantaran jauh dari sumber irigasi.
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
"Saat ini kita memiliki problem untuk mengatasi persawahan yang mengalami kekeringan saat kemarau. Maka saya bertemu dengan pakar air. Beliau ini sudah ambil studi S3 dua kali di Prancis tentang air," ucap Khofifah, Kamis (23/8).
Pakar tersebut, dikatakan Khofifah, sudah pernah membuat pemetaan air dengan membuat sudetan di Bengawan Solo saat kampanye 2008 lalu. Pemetaan air itu sangat detail.
Namun lantaran saat ini sudah sepuluh tahun berlalu sejak membuat pemetaan air jawa Timur di tahun 2008 lalu, hari ini Khofifah bertemu untuk mendapatkan pemetaan baru. Bukan hanya membuat pemetaan air dari sudetan Bengawan Solo, tapi menyeluruh di Jawa Timur.
"Kita akan membuat embung yang bisa dipakai untuk mengairi sawah dengan ukuran sekitar 10 hektar," kata Khofifah.
Sengaja embung yang dibuat tidak terlalu luas maupun tidak terlalu kecil. Tujuannya agar dalam pengoperasian embung-embung itu tidak membutuhkan orang mekanik tamnbahan.
"Saya ingin embung ini bisa dioperasikan oleh petani sendiri. Tidak membutuhkan mekanik lagi," kata wanita yang juga mantan Menteri Sosial kabinet Jokowi-Jusuf Kalla ini.