PAN Jatim Rekom Zulhas sebagai Capres/Cawapres Koalisi Prabowo

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur mengirimkan surat rekomendasi kepada Dewan Pimpinan Pusat PAN terkait Pemilihan Presiden 2019. Ada tiga butir rekomendasi yang dikirimkan setelah mendengar masukan dari DPD PAN se-Jawa Timur.

Salah satunya adalah rekomendasi mencalonkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas sebagai Capres atau Cawapres dalam koalisi bersama Prabowo Subianto. Rekomendasi itu disampaikan dalam rangka rapat kerja nasional (Rakernas) PAN yang akan berlangsung di Jakarta.

BACA JUGA:

"Jadi yang pertama adalah DPW merekomendasikan agar Pak Zulkifli Hasan masuk dalam bursa Capres maupun Cawapres," kata Bendahara DPW PAN Jawa Timur Agus Maimun, Senin (6/8).

Agus mengatakan, dalam surat rekomendasi yang dikirim itu juga menginginkan agar DPP tidak berkoalisi dengan Jokowi. "Jawa Timur secara aspirasi di daerah dan cabang-cabang tidak berkoalisi dengan Pak Jokowi. Surat sudah disampaikan ke pusat setelah mendengar daerah-daerah ditandatangani Ketua dan Sekretaris," tambahnya.

Agus mengatakan, keputusan di DPW itu diambil karena Jokowi dianggap kurang berhasil dalam menangani angka kemiskinan dan memajukan perekonomian. Meski demikian, Agus menyerahkan keputusan berkoalisi kepada DPP.

"Subyektif alasannya, karena capaian espektasi tidak tercapai. Alasannya masyarakat mengakui tidak lebih baik. Capaian capaian tidak berdasarkan IPM dan IKM. Ini bagaian dari aspirasi dan keputusan di DPP. Semua dikembalikan ke DPP," kata anggota DPRD Jatim itu.

Agus menuturkan, surat rekomendasi itu paling lambat dikirimkan ke DPP pada hari ini. Menurut dia, Rakernas PAN paling lambat akan diselenggarakan sebelum tanggal 10.

"Hari ini (Senin 6/8) adalah batas akhir penyampaian surat ke DPP," jelas Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim tersebut.

Untuk diketahui, saat ini sejumlah nama telah mengerucut sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto. Mereka adalah Salim Segal Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad (UAS). Keduanya direkom oleh ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama). Diluar dua nama itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga masih berpeluang untuk mendampingi mantan Pangkostrad tersebut. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News