​Jelang Pilkades Serentak di Pacitan, Spanduk Bernadakan Sindiran Mulai Bertaburan

​Jelang Pilkades Serentak di Pacitan, Spanduk Bernadakan Sindiran Mulai Bertaburan Beberapa spanduk sindiran yang terpasang di pagar kantor Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Jelang pelaksanaan di Kabupaten , sejumlah spanduk bernadakan sindiran mulai bermunculan. Fenomena itu sebagaimana terjadi di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku.

Pantauan wartawan, beberapa spanduk yang terpasang di pagar Kantor Desa Watukarung itu terkesan menyiratkan ungkapan kekecewaan dari pemasangnya atas pelaksanaan Peraturan Desa (Perdes) APBDesa yang mungkin dinilainya kurang akuntabel dan transparan. Sebab, si pemasang menuliskan beberapa komposisi APBDes dan pos-pos pengganggaran belanja publik yang tidak mencantumkan nominal rigidnya. Dan di akhir kalimat hanya dituliskan tanda tanya. Pada spanduk juga tertulis, "berani jujur hebat."

Hadi Riyono, salah seorang tokoh masyarakat desa setempat mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pemasang spanduk itu. Namun ia berpendapat, spanduk tersebut sudah sepatutnya untuk direspon stakeholder pemerintahan di Desa Watukarung.

"Saya rasa itu wajar saja dan bukan sebagai upaya provokatif. Itu sebagai salah satu bentuk penyampaian aspirasi. Benar dan tidaknya, ya mereka (pemerintah desa) yang lebih paham," katanya, Kamis (12/7).

Pria yang akrab disapa dengan Edi ini berharap agar persoalan tersebut tidak dikaitkan dengan rencana pelaksanaan . "Menurut kami, itu tidak ada relevansinya dengan pilkades. Hal wajarlah kalau masyarakat menyampaikan aspirasi semacam itu," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Aris, tokoh masyarakat lainnya. Ia justru berharap dengan munculnya spanduk seperti itu, semua penyelenggara pemerintahan di Watukarung bisa introspeksi diri.

"Masyarakat mungkin menginginkan adanya transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara," ujarnya secara terpisah.

Aris juga menegaskan, persoalan tersebut tidak bisa dikaitkan dengan rencana pelaksanaan pilkades serentak. "Itu hal lumrah dalam penyampaian aspirasi. Hanya etika politiknya saja yang mungkin belum pas," tutur Aris.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari pemerintah desa setempat. Akan tetapi persoalan ini sudah tersampaikan ke bidang Kewaspadaan Dini Bakesbangpol untuk dikaji. (yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO