​900 Pengurus Ranting NU se-Surabaya Dukung Khofifah, Wakil Ketua PWNU Jatim Testimoni

​900 Pengurus Ranting NU se-Surabaya Dukung Khofifah, Wakil Ketua PWNU Jatim Testimoni Para pengurus PCNU dan Ranting NU se-Kota Surabaya memenuhi aula kediaman Dr KH Asep Saifuddin Chalim di Siwalankerto Utara Surabaya, Selasa malam (12/6/2018). Foto: MMA/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 900 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) se-Kota Surabaya sepakat mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Dukungan itu disampaikan dalam acara Silaturahim Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Surabaya bersama Pengurus Ranting NU se-Surabaya di kediaman Mustasyar NU Kota Surabaya Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya, Selasa malam (12/6/2018).

Dukungan itu merujuk kepada seruan fatwa 400 ulama, kiai, habaib, dan masyayikh yang menghukumi fardlu a’in mendukung Khofifah-Emil dengan alasan pasangan calon (paslon) ini lebih mampu, lebih berkualitas, dan lebih paham agama ketimbang paslon lain.

“Ulama dan kiai tak mungkin keliru dalam memberi fatwa. Karena sebelum memberi fatwa para kiai pasti sudah mengkaji. Karena fatwa itu pasti dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat,” kata KH Lutfi, Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya saat memberi sambutan.

Para Pengurus Ranting NU se-Surabaya yang memadati aula itu langsung memberi aplaus. Kiai Lutfi berterimakasih kepada Kiai Asep Saifuddin yang telah memfasilitasi acara silaturahim ini.

”Kiai Asep tiap tahun menjelang Hari Raya selalu mengundang pengurus PCNU dan ranting NU. Hanya Kiai Asep inilah yang paling peduli pada PCNU dan ranting,” kata Kiai Lutfi.

Sambutan para pengurus ranting itu kian gegap gempita ketika Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Ahmad Siddiq memberi sambutan sekaligus testimoni. ”Saya dulu awalnya mendukung Gus Ipul ketika berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas. Tapi ketika Anas disingkirkan dan diganti Puti saya langsung mendukung Khofifah,” ungkap Kiai Ahmad Siddiq yang disambut tepuk tangan riuh.

Menurut Kiai Ahmad Siddiq, penyingkiran Anas dari posisi cawagub adalah politik tingkat tinggi, bukan kebetulan atau karena faktor kasus. Karena itu, tegas dia, warga NU harus paham. Ia juga mengaku tak percaya dengan “sandiwara” elit partai menangis.

”Kalau ada pengurus partai pengusung menangis, itu tangis buaya,” tegas alumnus Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan yang disambut para pengurus ranting NU dengan ungkapan: betul...

Sumber: Tim

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO