​Ribuan Kiai dan Muslimat NU Ponorogo Istighatsah, Kiai Jakfar Testimoni Khofifah

​Ribuan Kiai dan Muslimat NU Ponorogo Istighatsah, Kiai Jakfar Testimoni Khofifah Dr KH Asep Saifuddin Chalim bersama para kiai di panggung saat memimpin Istighatsah akbar di Gedung Kesenian Reog Ponorogo, Sabtu malam (9/6/2018). Foto: MMA/bangsaonline.com

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kota reog Ponorogo tampaknya menjadi salah satu lumbung suara calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Antusiasme masyarakat kota sate ayam dan pecel itu terhadap Khofifah-Emil sangat besar. Ini terlihat dari kehadiran para kiai dan Muslimat NU pada acara Istighatsah Akbar Kemenangan Khofifah-Emil yang digelar di Gedung Kesenian Reog Ponorogo Sabtu malam (9/6/2018).

Mereka dengan penuh suka cita berduyun-duyun mendatangi gedung berkapasitas 3000 orang itu. Pantauan bangsaonline.com, hingga pukul 21.30 WIB massa masih berdatangan. Padahal acara yang menghadirkan Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu dimulai pukul 20.00 WIB.

Acara istighatsah dipimpin langsung Kiai Asep Saifuddin Chalim. Ribuan massa itu khusuk mengikuti dzikir, salawat dan doa yang dipandu Kiai Asep.

”Kita berdoa agar Bu Khofifah menang mutlak dan dijaga kecerdasannya. Tren kemenangan Bu Khofifah sudah jelas. Semua lembaga survei menyatakan bahwa Bu Khofifah dan Mas Emil unggul. Bahkan hasil survey CSIS menyebut Bu Khofifah menang 16 persen,” kata Kiai Asep. Karena itu Kiai Asep minta suara Khofifah-Emil terus dikawal agar tak dicurangi lawan.

Usai Kiai Asep memimpin istighatsah, para kiai secara berturut-turut memimpin doa kemenangan Khofifah-Emil. Yang menarik, ketika giliran Kiai Jakfar, kiai kharismatik Ponorogo. Kiai yang berpenampilan khas busana Ponorogo yaitu pakai blangkon berekor dengan setelan baju hitam, namun dikombinasi dengan surban putih itu memberikan testimoni yang membuat ribuan massa tertawa.

”Saya dulu, dalam dua kali pilgub, tak pernah memilih Bu Khofifah. Saya selalu memilih Pak Karwo. Tapi pada pilgub kali ini istri saya minta memilih Bu Khofifah. Saya (awalnya) langsung menolak. Tapi istri saya merayu terus. Dia bilang kasihan bu Khofifah. Kan Bu Khofifah perempuan. Akhirnya saya cari foto-foto bu Khofifah. Ternyata saya lihat ini orang baik. Bu Khofifah ini pemimpin yang selama menjabat menteri mulai presiden yang dulu (Gus Dur) tak pernah cacat. Tak pernah terdengar korupsi. Bu Khofifah tak pernah terlibat masalah yang negatif. Bu Khofifah juga pemimpin berprestasi dalam menjalankan tugas,” katanya.

Sumber: MMA

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO