​Kajari Sidoarjo: Tindakan Teroris Tidak Dibenarkan Dalam Agama Apapun

​Kajari Sidoarjo: Tindakan Teroris Tidak Dibenarkan Dalam Agama Apapun Kajari Sidoarjo Budi Handaka saat gelar buka bersama di kantor Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Rabu (30/5).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Merebaknya paham radikalisme yang sudah merambat ke jaringan masyarakat. Termasuk Insiden aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo membuat sejumlah kalangan resah.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo Budi Handaka, sangat prihatin aksi terorisme dengan melibatkan keluarga termasuk anak-anak, tidak dibenarkan. Terlebih, agama apapun juga tidak pernah mengajarkan bom bunuh diri.

"Terus terang kami tersentak dan prihatin dengan kejadian beberapa waktu lalu. Apapun alasannya, tindakan semacam itu salah. Karena tidak sesuai dengan ajaran agama apapun bahkan bertentangan dengan NKRI," ujar Kajari Sidoarjo Budi Handaka saat gelar buka bersama di kantor Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Rabu (30/5).

Menyikapi hal itu, pihaknya menekankan pentingnya pencegahan dini terkait paham radikalisme. Dimulai dari keluarga, lingkungan, perangkat hingga pemerintah.

"Mari kita bersama-sama bersinergi untuk memerangi paham radikalisme maupun tindakan yang mengarah pada aksi terorisme. Jangan hanya mengandalkan pemerintah atau penegak hukum saja, masyarakat juga berhak memerangi," harapnya.

Lantas bagaimana langkah antisipasinya, di antaranya menguatkan ilmu keagamaan. Memberi pemahaman persatuan dan kesatuan. Dan yang lebih penting adalah peran aktif masyarakat untuk melapor jika mengetahui ada tindakan yang mengarah pada paham radikalisme.

"Tolong pak camat, pak lurah, pengawasan harus ditingkatkan lagi. Terutama bagaimana meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap aksi-aksi yang mengarah kesana. Sehingga kedepannya hal itu tidak lagi terjadi di Indonesia khususnya Jawa Timur," tukasnya. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO