​Plh Bupati Pamekasan Buka Bimtek Kajian Kebutuhan Pasca Bencana

​Plh Bupati Pamekasan Buka Bimtek Kajian Kebutuhan Pasca Bencana Plh Bupati Pamekasan Mohammad Alwi, membuka bimbingan teknis (bimtek) kajian kebutuhan pasca bencana (jitupasna) 2018.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Plh Mohammad Alwi, membuka bimbingan teknis (bimtek) kajian kebutuhan pasca bencana (jitupasna) 2018 yang diadakan di gedung PKPRI Jalan Kemuning, Pamekasan, Senin (14/5).

Dalam sambutannya, Kepala BPBD Kabupaten Pamekasan Akmalul Firdaus mengatakan bahwa bimtek ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara mengkaji, merumuskan, merencanakan dan membuat program kegiatan sehingga akan menjadi pedoman untuk melakukan rencana aksi pasca bencana.

"Sehingga nantinya para peserta dapat memahami konsep pengkajian kebutuhan pasca bencana bagi penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekontruksi terkait penaggulangan bencana terutama setelah kejadian bencana," tutur Firdaus.

Dalam kegiatan ini, mendatangkan narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan Pujiono Center Yogyakarta serta diikuti 50 orang peserta dari OPD terkait, Kasi Trantib kecamatan, TNI/Polri, Tagana, TRC dan staf BPBD.

Sementara itu Plh Bupati berpesan bahwa kondisi negara yang sangat luas ini memiliki potensi bencana yang sangat tinggi dimana setiap kejadian bencana perlu mendapat respon dari pemerintah, sedangkan respon pemerintah harus ada data yang valid atau minimal mendekati kondisi yang sesungguhnya.

"Untuk itu diperlukan personel yang ada untuk melakukan penyusunan kajian kebutuhan pasca bencana dalam waktu yang relatif singkat dengan hasil yang realistis," ungkapnya.

Moh. Alwi menyambut baik pelaksanaan kegiatan bimtek yang diadakan , dengan harapan agar ke depan memiliki personel-personel yang memiliki kemampuan tinggi dalam menggali kebutuhan pasca bencana.

Lebih lanjut ia berpesan, beberapa hal yang perlu ditekankan dalam kegiatan itu, pertama kegiatan ini merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan kemampuan personel. Kedua karena peserta berasal dari beberapa disiplin ilmu dan tupoksi sehingga diharapkan peserta dapat menghitung pasca bencananya, sehingga dapat dikalaborasi dengan yang lain.

"Karena fungsi jitupasna tergolong baru, saya minta kepada nara sumber apabila memungkinkan setiap peserta diberikan buku saku sebagai panduan SOP rekan-rekan yang menjadi petugas lapangan sehingga langkah-langkahnya dapat dijadikan sebagai evaluasi," pungkas Moh. Alwi. (err/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO