SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur minta agar santrinya menjadi orang hebat dan besar yang berguna bagi agama, bangsa Indonesia dan dunia.
”Jadilah ulama besar, nak, jadilah pemimpin, jadilah konglomerat besar yang memberi kontribusi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan jadilah profesional,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat menyampaikan mau’idzah hasanah dan do’a barakah acara Haflah Akhirussanah dan Wisuda Purna Siswa yang diikuti ribuan santri dan wali santri di Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Sabtu malam (12/5/2018).
BACA JUGA:
- Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
- Bagikan 8.663 Paket Ramadhan, Gus Barra Cabup Jaringan Terluas dan Modal Sosial Terkuat
- Suara Putra Kiai Miliarder Tapi Dermawan Ini Kalahkan Konglomerat Besar Bos Lion Air
Menurut Kiai Asep, meski Indonesia sudah merdeka tapi terasa belum merdeka karena negara ini sekarang dikuasai segelintir orang. Menurut dia, 74 persen tanah Indonesia sekarang dikuasai konglomerat yang jumlah mereka cuma 1 persen dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Ini tentu sangat tidak adil. “Mari Indonesia kita rebut kembali, nak,” kata Kiai Asep sembari mengatakan untuk apa kita merdeka jika dijajah orang asing lagi.
Karena itu Kiai Asep minta para santrinya belajar sungguh-sungguh agar mereka menjadi tokoh yang punya power (kekuasaan). “Al-ilmu quwwah. Ilmu itu kekuatan. Power,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. Dari ilmu itu pula kita bisa jadi pemimpin, konglomerat, professional, atau ulama besar.
"Sekarang wali santri Amantul Ummah jadi calon gubernur. Semoga nanti alumni Amanatul Ummah jadi gubernur. Karena itu semua santri dan wali santri harus memilih Ibu Khofifah pada 27 Juni 2018 nanti," kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa dua anak Khofifah Indar Parawansa menjadi santri Pesantren Amanatul Ummah
Kiai yang kini kondang sebagai ulama terkaya di Jawa Timur itu juga menegaskan bahwa untuk memperoleh ilmu para santri harus menempuh berbagai langkah. Kiai Asep membeberkan beberapa kunci sukses meraih ilmu. Di antaranya taqlilul ghida’ yakni makan sedikit. “Jangan kenyang kalau makan. Kenyang itu menghilangkan kecerdasan,” katanya.
Selaini itu, menurut Kiai Asep, para santri jangan batal wudlu’. “Ilmu itu cahaya dan wudlu’ itu cahaya,” katanya. Maka kalau kita selalu punya wudlu’ saat belajar, berarti cahaya bertemu cahaya. ”Itu akan menyatu dalam diri kita,” katanya.