KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan se-Malang Raya, serta pegiat pendidikan dan dunia usaha, tujuh UPT Kemendikbud Jawa Timur menyelenggarakan seminar dan pameran pendidikan di gedung VEDC Malang, Minggu (22/4).
Semarak Hardiknas di Kota Malang bertajuk 'Gotong Royong Pelaku Pendidikan' itu dihadiri oleh Mendiknas Prof. Dr. Muhajir Effendi, MAP.
BACA JUGA:
- Akui Terima Dana Hibah Rp16 M untuk Guru PAUD, Dindik Malang: Sudah Terserap Habis
- Kembali Zona Merah, MKKS SMA Kota Batu Tunda Ajukan KBM Tatap Muka
- Dindikbud Kota Malang Tanggung Biaya Perawatan dan Pendidikan MS, Siswa Korban Bullying
- Pasca Kasus Bullying, Wali Kota Malang Sutiaji Nonaktifkan Kepala SMPN 16
Muhajir mengatakan, dalam memaknai arti Hardiknas, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan SDM guru yang menyangkut empat poin yakni karakter, literasi, kompetensi serta profesionalitasnya.
"Permasalahan guru lumayan kompleksitas di lapangan, namun sudah dilakukan penanganannya, Melalui MoU dengan Kapolri, tatkala ada permasalahan hukum perdata atau pidana antara guru dan murid," tuturnya.
Mendiknas sendiri tidak gegabah menjatuhkan sanksi ke pendidik atau kependidikan, manakala ada permasalahan hukum di salah satu lembaga pendidikan. "Akan tetapi, menggali informasi dan bukti yang sebenarnya. Apa penyebabnya hingga bisa terjadi," tegasnya.
Selain penanganan soal hukum, pemerintah pusat juga menangani pembiayaannya. Di mana anggaran fungsi pendidikan senilai Rp 444 triliun, 63 persennya untuk kepentingan pendidikan di daerah. Sisanya baru untuk kepentingan kementerian maupun kelembagaan.
Ia berharap, anggaran pendidikan tidak hanya 20 persen di APBN saja. Melainkan di APBD pun juga 20 persen.