​Ada Potensi PAD Rp 100 M, Pemprov Jatim Berencana Bentuk BUMD Farmasi

​Ada Potensi PAD Rp 100 M, Pemprov Jatim Berencana Bentuk BUMD Farmasi Pakde Karwo saat menghadiri sidang paripurna di DPRD Jatim. Foto: DIDI R/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Potensi Jawa Timur dalam bidang farmasi diprediksi mencapai Rp 100 miliar. Potensi itu membuat Gubernur Jatim, Soekarwo berencana membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) bidang farmasi. 

Karena itu, pihaknya akan mengusulkan kepada DPRD Jatim untuk merealisasikan BUMD bidang farmasi tersebut. Alasannya ada potensi sekitar Rp 100 milliar yang bisa dimasukkan ke dalam pendapatan asli daerah (PAD) dari bidang farmasi.

"Jadi itu perantara dari pabrik ke PBF (Pedagang Besar Farmasi) terus dijual ke rumah sakit. PBF punya untung, jelas itu untungnya. Sekarang tidak usah beli ke PBF, milik kita sendiri. Kan berarti keuntungan dari PBF milik kita bisa jadi PAD," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut seusai sidang paripurna di Gedung DPRD Jatim, Selasa (17/4).

Dari hitungannya, ada selisih Rp 100 milliar yang bisa masuk ke PAD seandainya memiliki sendiri BUMD yang bergerak di bidang farmasi ini. Bahkan Pakde Karwo menyebutkan angka Rp 120 milliar potensi penghasilan setiap tahunnya.

"Tadinya itu di Rumah Sakit dr Soetomo bisa selisih Rp 50 milliar, itu PAD. Kalau seluruh rumah sakit Rp 100 milliar. Besar itu pendapatannya," jelasnya.

Selain itu, menurut mantan Sekdaprov Jatim ini, keuntungan lain jika memiliki BUMD bidang farmasi dapat mempercepat distribusinya. Sebab, dengan begitu ada rantai jalur distribusi yang terpotong. Sehingga diharapkan barang-barang dapat segera disediakan ketika diperlukan. 

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO