​Pakde Karwo Paparkan Konsep 3 Pilar Plus di depan Ratusan Pasis Seskoad

​Pakde Karwo Paparkan Konsep 3 Pilar Plus di depan Ratusan Pasis Seskoad Gubernur Jatim Soekarwo ditemani Karo Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto, foto bersama jajaran pejabat Seskoad di Bandung, Senin (16/4).

BANDUNG, BANGSAONLINE.com - Gubenur Jatim Dr. H. Soekarwo memaparkan konsep tiga pilar plus yang diterapkan di Jatim di hadapan ratusan Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad). Tiga pilar plus ini merupakan sinergitas antara pemerintah daerah, TNI/POLRI, DPRD/Parpol, plus tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas).

“Tiga pilar plus ini harus saling mendukung, sehingga bisa menciptakan kondisi yang aman dan nyaman. Khususunya menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak nanti,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim saat mengisi kuliah umum kepada Pasis Dikreg LVI Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) di Gedung Jend. Gatot Subroto Seskoad, Jl. Gatot Subroto 96, Bandung, Senin (16/4).

Menurutnya, terciptanya kondisi yang aman dan kondusif merupakan syarat awal untuk melakukan proses pembangunan. Jika pertumbuhan dan pembangunan meningkat, maka kesejahteraan rakyat juga meningkat. Hal itu diyakininya sebagai segitiga besi yang saling terkait. 

“Tiga pilar plus ini merupakan bangunan dasar kokoh yang bisa memberikan dampak positif, khususnya dalam menciptakan suasana harmoni di daerah,” imbuhnya.

Pakde Karwo menjelaskan, pertemuan tiga pilar plus di tingkat provinsi rutin digelar setiap dua kali dalam setahun. Hal ini penting dilakukan, untuk bisa mengantisipasi konflik secara dini baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa. Disamping itu, secara rutin rapat koordinasi tiga pilar juga dilaksanakan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa. 

“Melalui kegiatan ini maka deteksi dini dan cegah dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul bisa segera diatasi di tingkat bawah,” ungkapnya.

Ditambahkan, langkah sinergitas tiga pilar plus untuk bisa menyelesaikan masalah mulai di tingkat bawah/desa yakni dengan mengoptimalkan peran komunitas intelejen daerah/Kominda dan mengoptimalkan peran Forkopimda. Selain itu juga dengan mengoptimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragam/FKUB, BIN potensi masyarakat, Basarda/BPBD, forum LLAJ, dan forum silaturahmi nasional. 

“Mulai dua tahun ini diputuskan bahwa kasus yang terjadi di desa maka harus selesai di tingkat kecamatan. Karenanya Babinsa dan Babinkamtibmas sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas di tingkah bawah,” terang pakde Karwo.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO