NEW DELHI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo berharap melaui kunjungannya ke India, investasi India di Jawa Timur akan meningkat. Demikian pula, neraca perdagangan Jawa Timur-India, khususnya akan tercapai keseimbangan ekspor-impor dua wilayah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Pakde Karwo saat memberikan sambutan pada acara "East Java Business Forum Meeting" di Taj Mahal Hotel, New Delhi, India, Selasa (10/4).
BACA JUGA:
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
- Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Keunggulan India di banyak hal seperti tekstil, otomotif, dan digitalisasi, tambah Pakde Karwo, diyakininya juga akan dapat lmenaikkan daya saing Jawa Timur. Jatim sendiri saat ini mengembangkan sebagai smart province, yang dicapai melalui smart government, smart industri, dan ekonomi.
Smart government, lanjutnya, dicapai melalui penyediaan informasi dan data serta pelayanan publik berbasis teknologi, dan industri serta ekonomi melalui terwujudnya usaha kecil dan menengah agar lebih efisien.
Untuk industri, dilakukan penggenjotan industri manufaktur terutama industri pengolahan sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDR. Saat ini, telah beroperasi 10 kawasan industri dengan 4 buah diantaranya langsung memberikan kemudahan langsung konstruksi, yaitu kawasan industri JIIPE, Tuban, Maspion, dan save and lock.
Saat ini 9 buah kawasan industri 31.584 ha sedang dilakukan pembangunan, seperti di Bangkalan, Malang, Banyuwangi. Selain itu, juga dalam proses dikembangkan kawasan ekonomi khusus dengan fokus pariwisata, yaitu di Singosari Malang dan Trenggalek.
Terkait investasi India di Jatim, dijelaskan Gubernur Pakde Karwo tercatat senilai US$ 792.369,92 ribu dengan total 67 proyek. Beberapa sektor investasi pengusaha India di Jatim meliputi metal, mesin dan elektronik, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan dan minuman.
Sementara itu, ekspor Jatim ke India, khususnya pengolahan logam berkontribusi 88,8% dari nilai total ekspor Jatim ke India. Ekspor Jatim sendiri ke India sebesar US $ 585,59 juta pada tahun 2017.