​Kampung Topeng Malangan, Karya Anak Gelandangan yang Jadi Destinasi Wisata

​Kampung Topeng Malangan, Karya Anak Gelandangan yang Jadi Destinasi Wisata Masuk desa, langsung disapa topeng. foto: Retno A W/BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com – Kampung wisata topeng malangan di kampung Desaku Menanti, Dusun Baran, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang merupakan wisata yang didirikan oleh Dinas Sosial Kota malang untuk menampung para gelandangan dan orang-orang miskin.

Kampung yang saat ini menjadi tempat wisata tersebut telah dihuni sekitar 36 kepala keluarga, dan semua penghuninya merupakan gelandangan beserta orang-orang miskin yang tidak mempunyai rumah. Hadi (40) yang saat ini merupakan koordinator desa menjelaskan jika mereka diberi rumah oleh Dinas Sosial agar tidak bergelandang di jalanan.

“Di Desaku Menanti memang disediakan untuk relokasi orang-orang gepeng atau orang-orang miskin yang tidak mampu menyewa rumah layak, termasuk saya” ungkap Hadi.

Hadi mengaku jika mereka dikumpulkan di desa tersebut dan diajarkan berbagai pelatihan. Namun karena jauhnya jarak desa dari kota, kebanyakan apa yang sudah di atih tersebut justru tidak berjalan sesuai rencana, sehingga dibuatlah wisata topeng untuk menunjang pekerjaan masyarakat di desa tersebut.

“Untuk mengembangkan desa, Dinas Sosial akhirnya membuat kampung topeng sebagai destinasi wisata, hal tersebut cukup membantu perekomnomian kami,” ucap Hadi.

Topeng-topeng yang ada di desa tersebut merupakan topeng malangan yang beberapa di antaranya dibuat oleh orang-orang desa. Topeng malangan sendiri merupakan topeng yang menjadi ciri khas kota Malang. Lebih dari 100 topeng malangan terpajang di kampung Desaku Menanti. Hal tersebut mampu menggaet para wisatawan untuk berkunjung. Banyak dari mereka menjadikan Kampung topeng sebagai spot foto yang menarik.

“Kalau topeng yang kecil-kecil, kebanyakan warga desa sini yang buat, tapi kalau patung topeng yang besar, itu dipesankan dari pengrajin di Batu sana,” kata Hadi.

Wisata Kampung Topeng sendiri didirikan sejak 14 Februari 2017 dan sudah setahun lebih beroperasi. Hadi mengaku jika banyak wisatawan yang datang, terhitung sekitar 300-an pengunjung datang per harinya. Wisatawan tersebut nyatanya tidak hanya dari Kota Malang saja, melainkan dari berbagai daerah bahkan sampai ke mancanegara.

Sumber: *Retno A W

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO