​Rais Syuriah NU Banyuwangi Dorong Mahfud MD Cawapres Karena Tak Bermasalah dengan Gus Dur

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Ternyata para kiai dan ulama mendorong Moh. Mahfud MD sebagai Calon Wakil Presiden RI karena alasan mendasar keagamaan. Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH Ahmad Hisyam Syafaat mengaku mendukung Mahfud MD karena alasan kaidah fiqh.

”Dibanding cawapres yang muncul belakangan ini, Pak Mahfud MD termasuk akhoffud dlararain,” kata Kiai Hisyam Syafaat kepada bangsaonline.com, Kamis (22/3/2018).

Akhoffud dlararain adalah kaidah fiqh yang sangat popular di kalangan kiai NU yang artinya: memilih karena pertimbangan dampak buruknya lebih kecil. ”Jadi kalau kita memilih Pak Mahfud MD dampak buruknya lebih kecil ketimbang cawapres lainnya,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi yang santrinya mencapai ribuan itu.

Artinya, dampak positif dan kemaslahatannya jauh lebih besar. Apalagi jika dibandingkan dengan cawapres lain yang terindikasi kasus korupsi seperti yang sudah ramai di media massa.

Alasan lain, kata Kiai Hisyam Syafaat, Mahfud MD sebagai kader NU tak pernah cacat dan berkhianat kepada keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). ”Pak Mahfud MD tidak pernah punya masalah dengan Gus Dur dan keluarganya,” katanya serius.

Di lingkungan warga NU, terutama para kiai yang tawaddlu' dan menghormati pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari, faktor Gus Dur memang sangat kuat dan massif. Lebih-lebih Gus Dur diyakini sebagai waliyullah (kekasih Allah). Faktanya makam Gus Dur tiap hari selalu dibanjiri ribuan peziarah dari berbagai penjuru nusantara, bahkan juga dari luar negeri. Karena itu siapapun yang pernah dhalim dan berkhianat kepada Gus Dur niscaya diblacklist (jadi catatan hitam) warga NU.

Karena itu, Kiai Hisyam Syafaat, ulama kharismatik yang memimpin pesantren terbesar di Banyuwangi Jawa Timur itu mendorong Mahfud MD sebagai calon wakil presiden. Menurut dia, syukur jika Mahfud MD bisa mendampingi Presiden Jokowi dalam pilpres 2019. (MA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News